Hari mulai sore, maghrib hampir tiba. Devita membangunkan Rama yang tidur dari setelah makan siang sampai sore belum bangun juga. 'Apa memang begini kebiasaannya, makan tidur, makan tidur, jadi pria kok malas. Hmmm, apa watak anak orang kaya memang begitu ya' "Bang, bangun sudah hampir maghrib" Devita duduk di tepi ranjang, digoyangkan lengan Rama dengan perlahan. "Bang" "Apa!" Begitu membuka matanya, Rama langsung menjawab dengan nada tinggi. "Abang sakit tekanan darah tinggi ya?" "Memangnya kenapa?" "Marah-marah terus tanpa sebab" "Bukan urusanmu!" "Bagaimana bukan urusanku, yang dimarahikan aku, Bang" "Arrggghhh, ada apa kamu membangunkan aku?" "Sudah sore, Abang harus mandi, lalu kita sholat maghrib." "Kamu sa