GEISHA DAN SEAN

752 Kata
SETAHUN LALU Geisha menangis keras sambil memeluk tubuh Sean yang sudah terbujur kaku. Ia tidak menyangka bahwa Sean akan meninggalkannya secepat ini. Kanker otak yang diderita Sean sudah merenggut nyawa suami tercintanya itu. Mereka pulang ke Indonesia karena Sean ingin menikmati indahnya Bali dan pulau lainnya. Selama ini mereka tinggal di Singapura. Mereka bertemu di sebuah pesta salah seorang sahabat Sean. Geisha dan Sean saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Kedua orangtua Sean tinggal di Singapura. Setelah Sean meninggal, Geisha enggan untuk kembali ke Singapura dan memutuskan untuk menetap di Jakarta sambil mencari jejak adik kandungnya yang sudah sejak lama ia tinggalkan. Nama asli Geisha adalah Karina Geisha Wulandari. Namun, kedua orangtua angkatnya lebih suka memanggilnya Geisha. Ya, Geisha adalah seorang anak yang diangkat dari sebuah panti asuhan. Saat dia diadopsi, ia langsung dibawa ke Singapura dan menetap di sana. Mirisnya, ia terpaksa meninggalkan adik tercintanya di panti asuhan. Geisha hanya memiliki satu foto saat ia bersama sang adik. Dan saat ia kembali ke Jakarta ia mencari rumah panti asuhan itu. Tapi, panti itu ternyata sudah pindah sejak ia diadopsi. Dan ia kehilangan jejak dari sang adik. * “Jadi, suamimu seorang pilot,Ki?” tanya Geisha. “Iya, dia seorang pilot. Aku masih belum percaya jika saat ini dia sudah tidak ada lagi di sini. Saat itu banyak korban yang ditemukan, meski banyak yang ditemukan dalam kondisi tubuh yang sudah tidak lengkap. Bahkan, dari berita yang aku dapatkan ada dua orang penumpang yang ditemukan selamat agak jauh dari lokasi ditemukannya bangkai pesawat. Tapi, suamiku tidak ada jejaknya sama sekali. Meskipun hanya jari tangannya saja, aku berharap ditemukan. Tapi, tidak sama sekali sampai pada akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia.” “Aku turut prihatin, ya Ki.” “Terima kasih Gey." 6 BULAN YANG LALU Geisha sedang menikmati keindahan alam dan juga pantai Pulau Pari. Entah mengapa ia ingin sekali ke pulau ini. Biasanya ia dan Sean selalu memilih Pulau Pramuka atau Pulau Tidung. Tapi, kali ini ia memilih pulau Pari. Tiba-tiba Geisha melihat sesosok tubuh yang terbawa ombak dan terempas ke pantai. Ia segera berlari menghampiri, ternyata seorang lelaki. Kondisi pakaiannya compang camping dan bukan itu yang membuat Geisha merasa kaget. Wajahnya sangat mirip dengan Sean. “Tolong saya,” ujar lelaki itu lirih untuk kemudian pingsan. Tanpa pikir panjang, malam itu juga Geisha menyewa kapal dan pulang kembali ke Jakarta untuk membawa lelaki itu. Ia segera membawanya ke rumah sakit untuk segera dilakukan tindakan medis. Karena wajahnya sangat mirip dengan Sean, Geisha mengaku bahwa itu adalah suaminya yang mengalami kecelakaan di pulau. Petugas percaya karena Geisha berhasil menunjukkan identitas Sean. Dan, pada waktu itu, sehari setelah Geisha kembali ke Jakarta barulah ia melihat berita di televisi bahwa ada kecelakaan pesawat. Ia yakin bahwa lelaki yang ia tolong pasti adalah salah satu korban. Namun, entah mengapa Geisha memilih untuk tidak melaporkan penemuannya itu. Ia hanya ingin dekat dengan orang itu, ia merasa Seannya kembali. Setelah melewati masa kritis dan koma selama hampir tiga bulan , Geisha terkejut saat lelaki yang ia tolong itu ternyata mengalami amnesia. Dan ia memanfaatkan hal itu. * “Apa kau merasa bahwa suamimu masih hidup,Ki?” tanya Geisha. “Ya, entahlah, aku tidak pernah percaya bahwa ia sudah pergi. Perasaanku sebagai seorang istri selalu merasa bahwa ia masih hidup. Aku sempat mendengarkan rekaman kotak hitamnya. Saat-saat terakhir terdengar suara co-pilot berteriak memanggil nama Leon, setelah itu tidak ada lagi suara apapun selain bunyi keras. Mungkin saat itu pesawat terjatuh dan langsung masuk ke dalam air.” “Apa aku boleh melihat foto suamimu?” tanya Geisha hati-hati. Kirana menoleh,"Ada,tapi di apartemenku. Kau mau ke sana? Kau kan selama ini belum pernah masuk dan mampir lama-lama." “Iya, maafkan aku. Selama ini kau yang selalu menemani aku di sini.” Namun, baru saja keduanya membuka pintu ,Sean sedang berdiri di depan pintu dengan wajah yang tampak sangat lelah. “Hai,” sapanya. “Loh, kau sudah lama berdiri di depan pintu?” tanya Geisha. “Tidak, aku baru saja akan membuka pintu, kalian berdua sudah keluar. Memangnya kalian mau ke mana?” “Tadinya akan ke apartemen Kirana. Tapi, kau lelah sekali tampaknya,” jawab Geisha. “Kepalaku sakit." Geisha menatap Kirana dengan penuh permohonan maaf. “Ki, sepertinya tidak hari ini,ya. Kasian Sean, aku mau mengurus bayi besarku ini dulu,” ujar Geisha. Kirana tersenyum manis. “Tidak apa-apa. Bisa kapan saja, kalau begitu aku pulang dulu, ya. Terima kasih atas jamuan makan malamnya, selamat beristirahat,ya.” “Bye , Kiran.” “Bye ….”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN