TETANGGA BARU

551 Kata
Sean tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat dia keluar dari Apartemennya. Ia melihat Kirana keluar dari kamar di seberang kamarnya. "Haii!" sapa Kirana ramah. "Loh, bagaimana mungkin?" “Selama ini, aku tinggal dengan mertuaku. Tapi, aku ingin mandiri, jadi aku kembali ke apartemenku. Siapa sangka kalau kita tetangga,ya.” “Kamu tinggal sendiri?" “Ada asisten rumah tangga. Aku kan bekerja, bagaimana mungkin aku mengurus sendiri semuanya,” jawab Kirana. “Kamu mau kemana?” tanya Kirana. "Tadinya aku mau ke coffe shop yang ada di seberang gedung apartemen ini,aku ingin secangkir kopi dan cemilan. Kebetulan Geisha sedang tidur. “Mau mampir? Kebetulan, Mbak Ipah baru saja membuat bolu pandan. Aku juga punya kopi yang enak," kata Kirana menawarkan. “Kamu tidak syuting atau ke restoranmu hari ini?” “Aku baru saja pindah kemarin,jadi hari ini aku tidak bekerja. Aku masih ingin membereskan sedikit barang-barangku.” “Baiklah, aku mampir sebentar.” Sean pun akhirnya mengikuti Kirana untuk mampir ke apartemen Kirana. Saat ia masuk, ia merasa tidak asing dengan ruangan dan semua barang yang ia lihat. “Aku merasa dejavu,” gumam Sean, Kirana menoleh, “Dejavu?” “Iya, sepertinya aku pernah berada di sini sebelumnya.” “Tentu semua unit apartemen di sini sama saja,kamu ini aneh,” kata Kirana memancing. Sebetulnya apartemen milik Kirana dan Leon telah mereka design ulang sedikit, sehingga memang agak berbeda dengan unit apartemen yang lainnya. Namun ,Kirana hanya pura- pura saja. “Tidak, ruanganmu berbeda,” bantah Sean.Kirana tertawa renyah. “Ya sudahlah kalau begitu, anggaplah di rumah sendiri ya. Aku ambil minum dulu.” Sean duduk di sofa yang namun,mendadak ada bayangan bayangan di kepalanya seperti potongan memory , yang mendadak muncul begitu saja. Membuatnya sedikit sakit kepala. Dan, ia pun merasa semua tiba- tiba gelap dan Sean jatuh pingsan. * Sean membuka matanya perlahan, yang pertama ia lihat adalah Kirana dengan wajahnya yang begitu cemas. Ia melihat ke sekitar, ternyata ia terbaring di sofa milik Kirana. “Kamu baik-baik saja? Perlu aku panggil kan dokter?” “Tidak , Ki. Aku baik-baik saja,hanya saja entah mengapa tadi kepalaku mendadak pusing,” jawab Sean. “Yakin, baik- baik saja?” “Yakin, kau tenang saja.” “Baiklah, kalau begitu minumlah dulu teh hangat ini. Cicipi juga kuenya, kau pasti suka,” kata Kirana. “Terima kasih ,Kirana. Kau baik sekali,” ujar Sean. ** Tak terasa , sudah 2 minggu Kirana kembali ke apartemennya. Geisha yang mengetahui kepindahan Kirana sering memaksa Kirana untuk mampir makan malam bersama. Tidak jarang Deasy juga bergabung bersama mereka untuk makan malam. Dan malam itu, Kirana hanya berdua saja bersama Geisha di apartemen Geisha. Sean belum pulang karena masih ada pemotretan dan syuting untuk iklan. “Kau masih punya orangtua,Ki?” tanya Geisha tiba-tiba. “Tidak. Sudah sejak lama aku tidak memiliki orang tua. Aku tinggal di sebuah panti asuhan, sampai aku SMA aku tetap berada di sana untuk membantu ibu panti. Ketika aku lulus , tidak sengaja aku melihat ajang pencarian bakat. Dan aku berkenalan dengan Pak Rafli. Tadinya, managerku bukan Mbak Deasy. Ketika aku menikah dengan Leon, aku memutuskan untuk berhenti dari dunia akting dan modelling. Tapi ….” Kirana pun menceritakan tentang musibah yang menimpa suaminya. Geisha terbelalak, ia terkejut bukan main mendengar cerita Kirana. Wajahnya pucat seketika ….
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN