MENYELIDIKI

687 Kata
Pagi itu Kirana bangun dengan tubuh yang jauh lebih segar. Ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Seharian kemarin ia sama sekali tidak menyalakannya. Dan, pagi ini ia tiba-tiba memiliki ide untuk mencari tau tentang Sean dan Geisha. Kirana langsung mengirimkan pesan kepada Deasy managernya. Setelah Deasy membalas chat yang ia kirimkan, Kirana pun segera mandi dan bersiap. Karena kemarin ia tidak syuting , ada beberapa adegan yang harus diambil hari ini. Dan, Kirana pun harus siap. Setelah rapi berpakaian, Kirana segera turun ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama. Lilian dan Lisia tampak sedang mengunyah nasi goreng yang di masak oleh Ipah. “Pagi sayang,” sapa Kim yang baru saja memandikan Gisele. “Pagi,Mami.” “Aku akan mengantarkan dirimu seharian ini, ke mana pun kau pergi, aku hari ini akan menjadi supir pribadimu,” kata Lilian. “Kau tidak ada kuliah hari ini, Li?” tanya Kirana. Lilian menggelengkan kepalanya, “Kebetulan hari ini aku libur,Mbak.” “Baiklah kalau begitu. Terima kasih ya,Li," tukas Kirana riang. Ia memang senang sekali jika Lilian menemaninya. Setelah selesai sarapan , Lilian pun mengantarkan Kirana. Sebenarnya Kim dan Lisia yang memang meminta Lilian untuk menemani Kirana. Mereka khawatir jika KIrana harus menyetir mobil sendiri. Begitu mereka tiba di lokasi syuting, Kirana langsung menemui Deasy yang kebetulan baru saja datang. “Bagaimana,Mbak? Bisa aku meminta data pribadi Geisha?” tanya Kirana. Deasy hanya menggelengkan kepalanya lalu membuka tas yang di bawanya, dan memberikan beberapa Foto kepada Kirana. “Itu foto - foto pernikahan Geisha dan Sean. Mereka sudah dua tahun menikah, Kiran. Geisha tinggal di Indonesia baru setahun ini. Tadinya, ia dan Sean tinggal di Singapura.Dan, dia bergabung di management kita tepat saat kau juga memutuskan untuk kembali berkarir di dunia entertaint,” kata Deasy. Kirana mendadak merasa kepalanya sedikit berdenyut-denyut. “Kau baik-baik saja,Ki?” tanya Deasy. Kirana mengangguk, “Aku baik-baik saja, Mbak.” ** Syuting akan segera dimulai dan saat itulah Lilian melihat sesosok lelaki yang tidak asing sama sekali di matanya. “Mas Leon,” gumamnya lirih. Namun, ia segera menyadari mungkin inilah yang dimaksud oleh Kirana kemarin. Lelaki yang mirip dengan Leon. Namun lelaki itu tampak berjalan sendirian. Ke mana Geisha, pikir Lilian. Ya, ia sudah pernah bertemu dengan Geisha sebelumnya. Melihat kedatangan Sean, Deasy langsung melambaikan tangannya. “Sebelum aku lupa, Ki. Sean, suami Geisha dia lolos casting kemarin untuk peran David.” Kirana melongo, bagaimana tidak tokoh David di dalam sinetron yang ia bintangi adalah pasangannya. “Tidak salah,Mbak? Bukannya kemarin Anggara yang seharusnya menjadi lawan mainku?” tanya Kirana. “Anggara membatalkan kontraknya. Dan, kemarin saat kau sakit, Sean iseng mengikuti casting dadakan, dan ternyata dia cocok sekali memerankan tokoh David,” jelas Deasy. Kirana hanya bisa menelan salivanya. Ia merasa kepalanya semakin terasa sakit. “Kau tidak apa-apa,Mbak?” tanya Lilian. Kirana berusaha tersenyum untuk menenangkan kecemasan di hati Lilian. “Aku baik-baik saja,Li. Hanya sedikit kaget,” jawab Kirana lirih. Kemudian ia pun bergegas menghampiri crew yang lain karena take satu akan segera dimulai. *** Setelah selesai syuting, Kirana berinisiatif untuk menghampiri Sean. “Kau masih ingat kepadaku,kan?” tanya KIrana. Sean tersenyum manis sambil menatap Kirana hangat. “Tentu saja aku ingat, kau kan temannya Geisha. Kita bertemu di restoran milikmu,kan?” jawab Sean ramah. Kirana pun tersenyum manis, “Betul sekali, aku kira kau lupa kepadaku. Oya, ini adikku Lilian, kemana Geisha? Mengapa dia tidak ikut?" “Iya, Geisha mengeluh tidak enak badan sejak pagi tadi. Jadi aku terpaksa pergi sendirian. Tapi, tak mengapa aku juga ingin menghabiskan sedikit waktu saja dengan berjalan- jalan sebentar setelah ini,” jawab Sean. “Kau membawa kendaraan sendiri?” tanya Kirana. Sean menggelengkan kepalanya perlahan. “Mobilku sedang di bengkel, tadi aku kemari menggunakan taksi online,” jawab Sean. Lilian yang mendengar hal itu langsung tersenyum , “Bagaimana kalau ikut dengan mobil kami?” tanya Lilian. “Tidak merepotkan?” Sean balik bertanya. Kirana hampir saja meloncat saking gembiranya. Ia bahagia sekali,Lilian ternyata memang memiliki inisiatif tinggi. Sean menerima tawaran Lilian dengan gembira. Entah mengapa sejak ia bertemu dengan Kirana ia merasa dekat dengan wanita cantik itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN