Hana meringkuk di atas ranjang. Mengabaikan Marko yang dari tadi mencoba untuk memanggil dirinya. Wanita itu tidak menyahut. Walau dia tidak tidur dan matanya terbuka. Marko sangat membela kedua orang itu. Orang yang terasa asing baginya. Dan Hana tidak mengenal mereka. “Hana, sampai kapan kau masih tidur di sini? Kau harus makan. Grandpa sudah menunggumu di meja makan. Dia mau makan saat kau keluar dan makan bersamanya.” Hana tidak peduli. Memangnya kenapa dia harus makan malam bersama dengan lelaki tua itu?! Dirinya tidak kenal mereka. Dan Hana tidak nyaman berada di sini. Hana mau pulang. Ke rumah ayah dan ibunya. Ia mau meminta maaf dan bersujud di kaki keduanya. Marko mengeram dan matanya langsung menatap nyalang. Sudah berulang kali dirinya mencoba untuk membangunkan Hana dan ber