Hana berjalan keluar dari dalam kamar. Matanya menatap sekeliling. Baru hari ini dirinya menatap mansion Marko dan matanya menatap pada nuansa hitam mengkilau. Sangat berbeda sekali dengan rumah orang tuanya yang berada di Indonesia. Yang kebanyakan diisi dengan warna putih penuh kehangatan. Itu karena ibunya yang mau. Tidak ingin rumah mereka menjadi suram dan harus hangat dan anak-anaknya harus pulang ke rumah. Lalu menantunya sekarang tinggal di rumah. Hana tersenyum kecut. Ia jadi merindukan Amel dan si kembar. Pasti Amel sudah melahirkan sekarang. Wanita itu yang dulu disakiti oleh kakaknya, kini bisa berbahagia dengan Hansel. Hufh… Hana ingin pulang dan berkumpul kembali dengan keluarganya. Namun semua itu tidak akan pernah dilakukan olehnya lagi. “Kau sudah bangun?” Hana mena