Hana menatap pada pesta yang ada di depannya. Hembusan napas kasar sedari tadi dikeluarkan oleh dirinya. Hana mau pergi dari sini. Hana mau berbalik namun dengan cepat Marko menahan tangan Hana. “Masuk!” Nada penuh perintah dan tak mau bantah keluar dari bibir Marko. Hana berdecak pelan mendengar apa yang dikatakan oleh lelaki itu. Hana menyentak tangan Marko dari tangannya. “Don’t touch me!” Mata Hana menatap tajam pada mata Marko yang balik menatap matanya tajam. Marko tertawa kecil mendengar apa yang dikatakan oleh Hana pada dirinya. “Aku tetap akan menyentuh dirimu sayang. Seribu kali pun kau bilang jangan menyentuh dirimu, maka aku tetap akan menyentuhmu. Kau harus masuk ke dalam sana, lalu aku mengenalkan pada orang-orang di dalam sana. Kalau kau adalah istriku, Hana.” Seringa