Hana menatap pada Mr. Aberto yang memakai pakaian yang sangat rapih sekali. Ia juga sudah berganti pakaian untuk menghadiri pesta yang dimaksud oleh Mr. Aberto. Padahal Hana sangat malas sekali pergi ke pesta yang orang-orang di sana tidak akan dikenali oleh dirinya. Tapi pemaksaan dari kedua lelaki berbeda umur tersebut. Membuat dirinya mau tidak mau harus ikut. Memakai gaun warna hitam yang panjangnya sampai semata kaki dan belahan di sebelah kanan sama ke paha. “Kau cantik malam ini.” Hana melirik Marko. Mengibaskan rambutnya ke belakang. “Memangnya kapan aku menjadi orang jelek?” Tanya Hana sinis. Marko mendengar ucapan Hana tertawa kecil. “Kau tidak pernah menjadi orang jelek sayang. Kau selalu cantik. Karena kau cantik, makanya aku jatuh cinta padamu.” Marko mencolek dagu Hana.