Hana menatap pada altar yang ada di depannya. Ia menikah hari ini. Tidak ada pesta pernikahan yang seperti disiapkan oleh keluarganya kemarin. Tidak ada yang namanya tamu undangan. Tidak ada yang namanya. Pelukan dari seorang ibu dan ayah, yang mengatakan putrinya diambil oleh lelaki yang sudah terpilih. Tidak senyuman dan tawa. Tidak ada. Semuanya melompong dan hanya beberapa orang saja yang hadir. Dan itupun adalah bawahan Marko, yang memang sudah wajib untuk di sini atas perintah Marko pada orang-orang yang bertubuh besar itu. Hana menatap pada Marko yang sudah berdiri di atas altar dengan senyuman manisnya pada Hana. Lelaki itu merentangkan tangan, meminta Hana untuk berjalan mendekat padanya. Dan memeluk dirinya sekarang. Lalu mereka mengucapkan janji suci pernikahan. Langkah k