Keluarga Khiel menatap tajam keluarga Locanno. Malu! Mereka dipermalukan oleh keluarga Locanno, dengan kaburnya pengantin wanita di hari pernikahan. Sialan! Kalau memang Hana tidak mau menikah dengan Jason. Sudah. Bilang saja. Banyak yang mau dengan Jason, mereka tidak perlu menunggu Hana dan melaksanakan pernikahan sialan ini. Kalau ujungnya hanya membuat malu.
“Kau membuat malu keluarga saya!” Mr. Khiel menatap tajam Jefian yang merasa bersalah sekarang, karena memang anaknya yang salah. Hana memang keterlaluan memilih kabur di hari pernikahan. Membuat malu keluarga.
“Maafkan saya, dan anak saya. Memang anak saya tidak tahu akan seperti ini. Dia sudah membuat saya malu juga. Saya sungguh minta maaf.” Jefian menunduk meminta maaf dan matanya melihat pada Jason yang berdiri dengan kacak pinggang. Melihat dalam gereja yang sudah sepi. Semua tamu sudah dibubarkan untuk pulang.
Mereka terkejut mendengar kabar anak Jefian Locanno, yang terkenal begitu baik dan patuh pada Jefian. Kabur di hari pernikahannya. Mereka ada yang menyalahkan Hana tidak tahu diuntung dan ada juga yang membela Hana, mengatakan Hana tidak sepenuhnya salah. Pernikahan ini mereka dengar adalah perjodohan.
Tidak bisa memaksa anak untuk dijodohkan dengan orang yang tidak dimau. Kan jadinya seperti. Hana menjadi kabur dan tidak mau menikah dengan Jason—walau lelaki itu tampan dan mapan.
“Saya tidak akan pernah memaafkan apa yang keluarga anda lakukan! Saham saya di perusahaan Locanno. Akan saya cabut!” ucap Mr. Khiel dan membawa keluarganya pergi dari sana.
Jefian mendengar ucapan Mr. Khiel barusan, mengepalkan tangan. Lalu matanya melihat pada keluarganya. “Sialan! Dimana Hana? Kalian sudah menemukannya?!” gigi Jefian bergemeletuk dan bertanya dengan rahang yang begitu keras.
Hansel menggeleng, ia sudah mencoba mencari adiknya. Namun tidak ketemu. Marko. Lelaki itu mana mungkin tidak tahu bukan? Dia pasti tahu dimana Hana berada. Hansel yang akan keluar dari dalam gereja, namun tangannya dipegang oleh Amel. Amel menggeleng pelan.
“Kamu mau kemana Mas?” Tanya Amel lembut.
“Tentu saja menemui Marko, sayang. Dia tahu dimana Hana berada. Aku yakin itu.” Jawab Hansel melihat istrinya perlahan melepaskan tangan istrinya di tangannya. Amel kembali memegang lengan Hansel.
“Diam di sini Mas. Kalau memang Hana kabur tidak mau menikah bagaimana? Mas, kau tahu pasti melihat Hana yang pulang dengan keadaan lesuh tidak semangat. Lalu dia yang menangis diam-diam. Tubuhnya kurus. Lebih baik kau biarkan Hana menenangkan dirinya dulu, karena menikah dengan orang yang tidak dicintai akan membawa dalam penderitaan.”
“Tapi kita menikah tanpa cinta. Kau lihat sekarang, kita bahagia sayang.” Ucap Hansel, membandingkan Hana dengan dirinya yang bahagia bersama Amel.
Amel berdecak mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya ini. “Hei! Aku sudah jatuh cinta pada Mas saat pertama kali datang ke perusahaan. Lalu kau sakiti aku dan buat aku menderita. Dan lewat mananya sama untuk Hana?
Hansel tertawa kecil. Lalu tawanya hilang ketika ayahnya menatap tajam pada Hansel. “Kau cari dimana Hana! Temukan dia dan bawa ke hadapanku!” ucap Jefian.
“Hansel! Kau fokus saja pada Amel dan anak-anak kalian. Tidak perllu bersusah mencari Hana, biarkan saja orang suruhan Papamu dan orang suruhan Kakak Mama yang mencari Hana. Marko! Dia pasti tahu dimana Hana!” ucap Teresa.
“Dimana Marko?!” Jefian menatap pada seluruh gereja, lalu matanya menatap pada adiknya yang hanya diam saja dan menatap pada Jefian dengan menaikkan sebelah alis.
“Kenapa? Kau menyalahkan Marko dengan kekacauan pernikahan ini? Bukan salah Marko. Marko sudah bilang bukan, kalau dia tidak tahu dimana Hana. Terus, untuk apa kau mencari dan menanyai putraku lagi?” tanya Jordi.
“Jordi! Kau tahu Marko bisa saja buat nekat menculik Hana.”
“Culik? Hahahaha. Kau lucu sekali. Kau sudah melihat surat itu sendiri, dan tulisannya memang mirip dengan tulisan Hana bukan? Kau sudah membandingkan tulisan itu dengan tulisan putrimu sendiri. Lalu kenapa kau masih menuduh putraku?” tanya Jordi menaikan sebelah alis, melihat reaksi Jefian yang tampak marah dan rahangnya masih mengeras.
“Tulisan itu bisa saja palsu. Bisa saja putramu yang sialan itu, yang meniru tulisan Hana!”
“Bang! Kau jangan asal menuduh! Marko juga sudah menerima untuk bertunangan dengan wanita yang aku pilihkan untuknya, kau menuduh putraku meniru tulisan putrimu. Dia sudah jelas tidak terima menikah dengan lelaki yang kau jodohkan!” ucap Jordi.
“Kau terlalu percaya dengan apa yang dikatakan oleh putramu!” ucap Jefian mencibir.
Jordi tertawa kecil mendengar ucapann kakaknya barusan, tentu saja dia percaya dengan apa yang dikatakan oleh putranya.
“Hem, tentu saja aku percaya, dia tidak akan berbuat nekat menculik Hana. Lagian dia juga sudah mulai menaruh perasaan pada wanita yang akan dijodohkan dengannya,” kata Jordi.
Teresa maju satu langkah melihat Jordi. “Kau telepon Marko sekarang! Dimana dia sekarang, kalau memang dia tidak terlibat dengan hilangnya Hana, maka dia bisa dihubungi dan membantu untuk mencari dimana keberadaan Hana.” Ucap Teresa.
Jordi tertawa kecil lalu mengambil handphone mulai menghubungi putranya. Kening Jordi mengerut, lalu dia menatap pada Jefian dan Teresa yang masih menunggu. Jordi kembali mencoba untuk menghubungi Marko.
“Kenapa? Tidak bisa? Atau nomornya sudah tidak aktif?” tanya Jefian mengejek.
Jordi mengangguk. “Dia tidak bisa dihubungi. Tapi aku percaya, kalau Marko tidak mungkin melakukan itu. Ia pasti sedang sibuk sekarang, mana mungkin Marko menculik Hana dan membawa Hana pergi.” Jordi mulai ragu, namun dia tetap percaya pada putranya, tidak akan melakukan hal seperti itu.
“Hem, ya. Kau boleh berkata seperti itu dan percaya diri sekali. Tapi kau lihat sekarang, anakmu tidak tahu kemana, dan dia membawa anakku kabur!” ucap Jefian mengeram marah.
Hana! Memang sudah keterlalua. Dia berani membuat malu. Sehingga Mr. Khiel membatalkan kerja sama perusahaan. Semuanya karena Hana yang terlibat cinta terlarang dan penuh dosa dengan Marko. Ia sudah berharap Hana akan melupakan perasaannya pada Marko, melihat dia yang sudah dekat dengan Jason.
Namun ternyata salah. Hana tetap mencintai lelaki yang seharusnya tak dicintai olehnya. Jefian tidak akan membiarkan keduanya bersama. Hana tidak boleh dengan Marko. Ia harus mencari Hana sampai dapat dan membawa Hana kembali ke sini. Memisahkan Hana dan Marko, dua orang yang tak bisa bersatu dan cintanya adalah sebuah aib penuh dosa.