Hana masih terdiam setelah mendengar ucapan Marko. Hana hanya sendirian saja di dalam kamar. Marko sudah keluar dari dalam kamar, setelah berkata penuh permohonan padanya. Hana memegang dadanya yang terasa sakit sekali ketika Marko menangis di depannya dan bertanya padanya. Tentang pernikahan yang bahagia. ‘Apakah aku terlalu kejam?’ Pikir Hana menatap pada cincin pernikahannya di jarinya sekarang. Marko yang berharap Hana mau menerima pernikahan ini dan tidak menolaknya lagi atau membenci lelaki itu. Tapi … Hana masih membenci Marko yang menculik dirinya membuat malu keluarganya ketika pesta pernikahan itu hancur. Tetapi, hati Hana tidak bisa berbohong ada secercah tentang rasa senang ketika Marko mau berjuang dan menikahinya. Ia memang munafik. Seperti yang dikatakan oleh Marko sekar