Marko masuk ke dalam kamarnya dengan kamar Hana. Matanya menatap pada wanita yang berdiri di balkon kamar. Dengan segelas air putih di tangannya. “Kau belum tidur?” Hana tidak berbalik, masih menatap ke depan. Tatapannya berubah kosong dan rasa rindu pada orang tuanya. Memenuhi rongga dadanya sekarang. Ya Tuhan … seberapa lama lagi dirinya di sini? Hana tidak mau di sini lagi. Dia mau pergi dari sini. Marko berjalan mendekati Hana, memeluk tubuh wanita itu dari belakang. Hana masih bergeming tidak bergerak dari posisinya sama sekali. Marko mengendus bau Hana yang membuat dirinya merasakan bagian bawahnya sekarang berdiri dan meminta untuk dipuaskan oleh Hana sekarang. Ludah Marko tertelan dengan kasar. Membayangkan mulut Hana yang memasukkan milik Marko ke dalam mulutnya. Hana menata