Gafi mendekap erat tubuh Aaliyah. Aaliyah sampai memukul punggung Gafi karena merasa sakit. Gafi melepas ciuman mereka. Nafas mereka sama tersengal. "Maaf, aku terlalu merindukan kamu." Gafi menatap dalam ke mata Aaliyah. "Ak ... hmmp!" Sekali lagi ucapan Aaliyah terhenti karena ciuman Gafi. Namun kali ini, ciuman Gafi lebih lembut. Aaliyah mendorong d**a Gafi. "Sabar, Om." Kepala Aaliyah mendongak untuk menatap wajah Gafi. "Bagaimana aku bisa sabar, satu Minggu aku harus menahan rasa rindu. Rasanya dadaku ingin meledak!" seru Gafi. Gafi jadi kaget sendiri mendengar ucapannya. Seakan bukan dirinya yang bicara. Gafi merasa malu jadinya. "Satu Minggu? Kita sepuluh hari tidak bertemu, Om." Mata Aaliyah melotot karena Gafi salah menghitung. "Entahlah, yang pasti buat aku rasanya sepert