Bimbang

1116 Kata

Wanita yang kuhormati dengan sepenuh jiwa dan raga ini tengah terbaring lelap di atas pembaringan di kamarnya. Aku yang sedang membersihkan kamar tidurnya menyempatkan diri menikmati wajah renta tetapi masih semangat bekerja untuk menyambung hidup. Wajah lelah wanita yang penuh dengan perjuangan membesarkan Mas Yudha dengan tangannya sendiri tetapi Allah berkehendak lain. Usia manusia siapa yang tahu? Anak yang ia besarkan dengan harapan saat tua nanti menjadi pangayom hidupnya, nyatanya malah Allah ambil lebih dulu sebelum keinginannya terwujud. Tegakah aku untuk meninggalkannya seorang diri? Sayangnya aku masih punya hati untuk membalas kebaikan Mas Yudha dengan kasih yang kumiliki. "San," panggilnya saat aku sedang menyapu kotoran keluar rumah. Bergegas aku kembali ke kamarnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN