Setelah dari butik, Resti dan Arga memutuskan kembali, Resti saat ini masih bekerja mengingat profesinya sebagai Dokter Spesialis dan pasti masih banyak yang membutuhkan jasanya.
Resti memang berencana akan cuti saat dua hari sebelum pernikahan, itu artinya lima hari lagi.
"Sayang, kita belum membicarakan tentang bulan madu!" kata Arga yang menoleh sekilas ke arah Resti.
Resti nampak terdiam sebentar. "Menurut kamu tempat mana yang cocok untuk bulan madu?" Tanya Resti balik.
"Sebenarnya aku belum tau, tapi bagaimana kalau kita ke negara A, bukankah dulu kau menginginkan pergi ke sana?" Tanya Arga yang membuat Resti tersenyum,
"Boleh juga," kata Resti.
Tak lama ponsel Arga berdering.
"Sayang, bisakah kau lihat ponselku? Siapa yang menelfon?" kata Arga.
Resti langsung mengambil ponsel Arga yang memang berada di belakang kursi,
"Mommy," kata Resti
"Tapi sudah tidak berbunyi, Mommy mengirimkan mu foto, Sayang!" sambungnya.
"Coba kau buka".
Resti akhirnya membukanya, "Astaga ini sangat indah, lihatlah, Sayang!" kata Resti memperlihatkan foto dekor yang sangat indah dari calon mertuanya.
Arga akhirnya melihat ke arah ponselnya,
"Ya sangat indah, kau menyukainya?" Tanya Arga yang membuat Resti memgangguk.
"Eh Mommy juga mengirimkan Vidio!" kata Resti semangat, dia langsung membukanya dan memperlihatkannya kepada Arga, Arga langsung melihatnya tanpa tau jika di depannya ada truck.
"Arga!" teriak Resti yang sangat terkejut yang membuat Arga juga terkejut melihat truck yang akan menghantam mobilnya
Arga langsung membanting setirnya ke araah bahu jalan yang membuat mobilnya menabrak pembatas dan mobilnya terguling.
Arga dan Resti terluka parah, sebelum pingsan, Arga melihat ke arah Resti yang sudah tidak sadarkan diri dengan kepalanya penuh dengan darah,
Arga meneteskan air matanya lalu menutup matanya karena tidak sadarkan diri.
Orang orang sekitar langsung memanggil ambulan, dan tak lama ambulan dan polisi pun datang untuk menolong mereka dan membawanya ke rumah sakit.
Chloe yang sedang berjaga terkejut saat tiba-tiba mendapatkan informasi jika ada kecelakaan orang penting.
Chloe, para dokter dan perawat lainnya berlarian menujumobil ambulan, Chloe tersentak ketika melihat Arga yang sudah berliran darah.
"A-arga!" lirih Chloe sangat terkejut, dia bahkan terhuyung ke belakang saking terkejutnya.
Dia lebih terkejut saat perawat mengeluarkan pasien keduanya.
"R-resti!" lirih Chloe
"Resti, astagaa apa yang terjadi?" pekik Chloe yang tersadar, dia bahkan sudah menangis melihat kedua sahabatnya tidak sadarkan diri dan berlumuran darah.
"Cepat bawa mereka ke ruangan," perintah dokter senior yang di angguki oleh mereka, sepanjamg jalan Chloe menangisi keduanya, terlebih Resti, sahabatnya sedari kecil.
Semuanya pun sudah tau kalau Resti, Chloe dan Arga memang bersahabat dan selalu bersama. Jadi mereka tidak kaget jika Chloe rasanya dangat terpukul ketika meihat kedua sahabatnya dalam keadaan seperti ini di depannya.
Chloe dan dokter lainnya langsung memberikan tindakan, di sini luka Resti yang cukup parah, apalagi di bagian kepalanya, mereka bahkan melakukan operasi hari itu juga, sedangkan Arga hanya mengalami luka luka dan bagian kakinya sedikit terkilir.
Para keluarga Resti dan Arga berdatangan, mereka cukup syock dengan informasi yang mereka terima kalau anak-anak mereka mengalami kecelakaan.
Setelah menjalani operasi Chloe terduduk lemah, dia masih menangis karena meskipun operasinya berhasil, tapi Resti memgalami koma.
Dia langsung keluar dari ruangan yang membuat orang tua Resti dan Arga mendekat.
"Chloe, bagaimana keadaan Resti?" kata Emma ibu dari Resti, dia bahkan sudah sedari tadi menangis.
Chloe yang tidak kuat akhirnya memeluk Emma dan menangis, dia rasanya berat mengatakan kalau keadaan Resti bisa di bilang buruk, kecil kemungkinan Resti bisa.
"Jangan menangis", kata Emma yang dirinya sendiri masih menangis.
"Katakan Resti baik-baik saja bukan?" Tanya Emma.
"Resti koma, Ma," kata Chloe yang membuat semuanya terkejut, mereka sudah mendengar tentang Arga yang sudah baik-baik saja, dan hanya mengalami luka-luka dan tidak ada luka dalam yang parah, mereka berharap Resti juga seperti Arga, namun ternyata harapan mereka tidak sesuai yang mereka inginkan.
"Tapi dia akan selamat, kan?" Tanya Emma mencoba masih bersabar.
Chloe tidak menjawab dan membuat Emma akhirnya jatuh pingsan.
"Mama!" pekik Chloe dan dan suami Emma yang bernama Roni, dia panik ketika wanita yang sudah dia anggap orang tuanya ini jatuh pingsan.
Emma di gotong di ruangan sebelah untuk mendapatkan perawatan.
Chloe rasanya sangat lemas, baru tadi dia masih bisa tertawa dan mengobrol bersama mereka, namun kini malah keadaan mereka seperti ini, terlebih sahabatnya Resti yang mendapatkan luka parah.
Chloe menangis dan menutup wajahnya yang membuat Elise ibu dari Arga memeluknya, orang tua Arga tentu saja tau dan mengenal baik Chloe, sahabat dari calon menantunya.
Sebenarnya dia pun ikut terpukul dengan keadaan Resti, calon menantunya. Dia tau putranya Arga sangat mencintai Resti, dia tidak bisa membayangkan ketika Arga sadar nanti dan mendengar tentang keadaan Resti saat ini
"Tabahkan hatimu, Chloe!" kata Elise yang kini juga menangis.
"Resti, Tante!" kata Chloe yang membalas pelukan Elise. Sebenarnya dia memang membutuhkan seseorang untuk menjadi sandarannya.
Selama ini dia jauh dari orang tuanya, hanya Resti dan Arga yang menjadi sahabatnya selama di kota ini.
"Dia pasti akan baik-baik saja," kata Elise menyabarkan Chloe,
"Resti anak yang baik dan periang, tidak mungkin tuhan mengambilnya begitu cepat," kata Elise yang membuat Chloe masih terisak di dalam pelukan Elise.
Tak lama mereka terkejut ketika mendengar teriakan dari ruangan Arga.
Mereka pun langsung menghampirinya dan ternyata benar Arga sedang mengamuk.
"Aku ingin bertemu dengan Resti, tolong Dad, izinkan aku," mohon Arga kepada ayahnya yang bernama Radit.
Radit menoleh ke arah Chloe selaku dokter di sana.
Chloe akhirnya menganggukkan kepalanya yang masih menangis, dia pun menatap iba ke arah Arga yang kini sedang khawatir, dia tidak memperdulikan lukanya, padahal dia juga terluka dan bahkan kakinya masih belum bisa berjalan dengan baik.
Elise sendiri semakin menangis ketika melihat putranya, dia sudah menduga pasti Arga akan terpukul, terlebih ketika sudah melihat keadaan Resti secara langsung.
Arga akhirnya di dorong kursi roda untuk pergi ke ruangan Resti, dia di temani ayah dan ibunya, ada juga Chloe di sana.
"Resti baik-baik saja, kan?" Tanya Arga kepada Chloe, karena dia tau Chloe pasti juga yang menangani keadaan Resti.
Chloe tidak menjawab, dia memalingkan wajahnya yang kini menangis lagi karena pertanyaan Arga.
Kebisuan Chloe membuat Arga merubah raut wajahnya menjadi sendu, dia menyalahkan dirinya sendiri karena kecelakaan ini, jika saja dia dan Resti tidak bermain ponsel, mungkin kini dia dan Resti masih baik-baik saja mengingat satu minggu lagi mereka akn menikah.
Sesampainya di ruangan Resti, Arga merasakan jantunganya berdetak kencang, nafasnya tercekat ketika melihat wanita yang dia cintai kini berbaring dengan banyak alat medis di tubuhnya,
Wajah cantiknya kini memucat.
"Sayang," lirih Arga kini dadanya merasakan sesak, dia kini menyadari kalau kondisi Resti lebih parah darinya.