"Ya, lo bukan selera gue," ujar Rado. "Tapi, dulu." Meyka terdiam dengan kedua tangan terkepal di samping tubuh. Apa maksud Rado mengatakan itu? Terlebih, ucapan sebelumnya yang seolah menawarkan untuk berpacaran. "Makasih makanannya." Rado menarik kursi dan duduk. Dia mengisi piring dengan nasi dan lauk lalu mulai melahapnya. "Hmm. Enak masakan lo." Tidak ada respons. Meyka hanya menatap Rado yang terlihat biasa saja. Berbeda dengannya yang mendadak canggung. "Lo nggak makan?" tanya Rado sambil mendongak. Meyka menggeleng pelan. "Habisin." Bip.... "Siapa, nih? Rado?" Tiba-tiba ada suara dari luar. Meyka menjauh dari dapur, melihat Merlin datang sambil membawa dua kantung makanan. "Kak Prima balik?" Merlin menatap adik sepupunya sambil mengulurkan tangan. "Iya. Besok mulai kerja.