Your Wife 9

322 Kata
Rianti meloncat dari ranjangnya dengan wajah kaget. Jam di samping ranjang menunjukkan Pukul 07.30, Rianti khawatir mereka akan ditinggalkan oleh rombongan yang berangkat pukul 09.00 tepat.   Bagaimana tidak, sejak kemaren sore mereka bermain gilaaa-gilaaaan hingga semalam suntuk, mungkin ini sebuah pemanasan yang berlebihan untuk bulan madu mereka yang tertunda. Namun Rianti terpaksa sedikit lebih lama menyabuni tubuhnya, setiap bagian tubuhnya terasa lengket, entah oleh keringat mungkin juga karena cairan mereka yang menghambur keluar.   Rianti tersenyum sendiri saat teringat aksinya tadi malam, dirinya berhasil meyakinkan Rangga suaminya bahwa sperrma yang mengalir keluar dari vagginanya adalah milik Pak Santo dan disebabkan keadaan yang sangat memaksa. Busa sabun yang menutupi sebagian kulitnya membuat tubuh itu semakin eksotis, baru kali ini dia merasa bangga ketika Pak Santo memuji tubuhnya dan mencumbunya dengan sangat bernafsu.Padahal sebelumnya dirinya selalu jijik jika pria itu memandangi nya dengan penuh nafsu.   Rianti berdecak kagum dihadapan cermin kamar mandinya, dibiarkannya shower manyapu busa sabun yang tersisa. Jika suaminya memang mengizinkannya untuk bersenang-senang pada liburan nanti, lalu kenapa dia harus menahan diri untuk mencari kesenangan, begitulah yang ada diotak Rianti saat ini. Air shower yang hangat membuatnya betah untuk berlama-lama melihat tubuh telanjjangnya dialiri air yang menciptakan sungai-sungai kecil, mengalir disela bukit payyudaranya yang membusung dan akhirnya menyelusup keselangkanngannya.   Komentar apa yang akan keluar dari bibir teman-teman suaminya itu jika dirinya membiarkan tubuhnya ditelanjjangi oleh pandangan mereka. Adakah kekaguman bila dirinya membiarkan payyudaranya tersenggol oleh ulah mereka yang usil? Adakah celoteh-celoteh nakal yang terlontar bila dirinya membiarkan selangkanngannya diintip oleh mata nakal mereka?. Oohhh,,, tampaknya Rianti sangat ingin menikmati petualang-petualangan yang mendebarkan.   Tapi Rianti kemudian mendesah panjang, tidak mungkin semua itu terjadi, dia adalah seorang istri yang baik-baik dari suami yang baik-baik pula. Biarlah kegilaaaan yang kemarin menjadi intermezzo dalam kehidupannya yang takkan terulang lagi.   Duk,duk,duk,,,   “Sayang, buka dong pintunya, bakal telat nih kita,” teriak Rangga, yang bergegas masuk kedalam kamar mandi setelah dibukakan pintu oleh Rianti.   * * * Bersambung...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN