Sejak kejadian di kosan Sifa sore tadi,Daffa menghindari Sifa,jika dekat juga lebih memilih diam. Sikap Daffa mengganggu pikiran Sifa. Hingga malam harinya saat Daffa memasuki kamar dan mendapati Sifa belum tidur Daffa berbalik setelah mengambil bantal dan selimut. "Kak...mau kemana?" Tanya Sifa menghentikan langkah Daffa. "Tidur." "Kenapa keluar kamar?" "Aku tidur di kamar tamu." "Apa kakak marah?" Daffa menghela nafasnya membuat Sifa mengerti,"Kak,kemari jangan tidur di kamar lain." Daffa kaget dengan permintaan Sifa,ada setitik harapan yang muncul di hatinya.Tapi ia juga harus menjaga harga dirinya. "Tidak usah memikirkan aku,kamu tidurlah." Saat tangan Daffa meraih handel pintu lengannya di tahan oleh Sifa. "Kak..jangan marah sama Sifa." "Aku tidak marah sama kamu Sifa."