Kepergian Reyna membuat Dewa jadi lebih sibuk seharian itu. Untungnya ada Igun yang bersedia melakukan pekerjaan Reyna dan Dewa cukup terbantukan, dari mempersiapkan materi rapat, menemaninya untuk menemui beberapa klien sampai Igun mau menyiapkan makanan untuk Dewa dan tamu-tamu pentingnya. “Kenapa, Pak Dewa?” tanya Igun, melihat Dewa meringis ketika minum minuman hangat buatannya. “Agak kurang manis, Gun.” Igun menertawakan Dewa, padahal sebelumnya dia sering melakukan pekerjaan itu sebelum Reyna hadir. “Lebih enak buatan Reyna ya, Pak?” godanya. Dewa diam saja dengan mata mengerling malas. “Sepertinya memang harus lebih sering jalan-jalan seperti ke Singapore, Pak. Jadwalin kek ke Eropa pas musim dingin biar lebih seru ke daerah bersalju gitu, Pak.” “Aku nggak suka bepergian ke sa