LEMBAR 28

514 Kata

Malam harinya Ariska membulatkan keputusannya untuk menerima tawaran pekerjaan tersebut.   "Ris kamu yakin nerima tawaran itu?" Tanya Iqsa pelan setelah Ariska mengatakan jika dia ingin mencoba pekerjaan itu.   "Iya aku udah bilang juga kok ke direkturnya, kalau aku mau nerima kerja di sana." Iqsa menghembuskan nafas kasar.    "Ngapain sih kamu nerima segala, kalau kamu butuh apa-apa 'kan tinggal bilang sama aku. Ngapain kerja di sana segala?" Ucap Iqsa dengan sedikit menaikkan intonasi suaranya.   "Kamu kenapa sih, Sa. Apa yang mau aku lakuin selalu kamu atur, aku deket sama ini enggak boleh deket sama Itu enggak boleh sedangkan kamu seenaknya aja. Kalau aku enggak punya hak ngatur aku begitupun dengan kamu yang enggak berhak ngatur aku. Permisi aku mau pulang duluan ada yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN