19. Rintik Gerimis di Antara Terik Matahari

1514 Kata

Semburat jingga kemerahan terbentang bagai kepakan sayap langit yang memberikan semangat untuk mengawali hari. Seorang pemuda tengah bersiap untuk kembali melanjutkan pengembaraan menuju pegunungan Batur demi mencari jati dirinya. Arsakha berdiri sembari bersedekap di balik jendela kayu di dalam salah satu kamar di rumah Ki Wanara. Ia menghirup udara pagi yang segar, seakan membangkitkan harapannya untuk bertemu dengan orang tua kandungnya. Manik mata hitam nan meneduhkan seakan memberikan isyarat tentang sebuah kerinduan akan pertemuan dengan seseorang yang sangat dia rindukan dan ingin sekali melihat wajah mereka. Ya! Merekalah kedua orang tua Arsakha yang sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri. Arsakha bergeming menatap suasana pagi yang masih temaram. Sinaar mentari perlahan mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN