Pukul lima sore, saatnya Puput pulang, ia memberikan laporan kepada pemilik toko dalam bentuk tertulis dan tertata dengan rapi. Lelaki setengah baya yang biasa dipanggil Koh Chang itu menerimanya sambil berkata, "Duduklah." Puput segera duduk, bersiap memberi penjelasan jika sang bos tidak memahami laporannya. Namun, sebaliknya justru lelaki itu terkaget-kaget saat membuka lembar demi lembar dari laporannya. "Puput, bisa pelan-pelan saja mengerjakannya? Ki-kita belum sampai ke sini, ini kan hanya toko yang merangkap distributor, belum butuh yang secanggih ini. Tapi, simpan ini buat pengembangan ke depan. Kamu harus mundur ya, rancang strategi pemasaran saja, buatkan saya alur pendistribusian. Ini, pelajari blue printnya," ujar Chang seraya memberikan kertas khusus arsitek berisi peta r