Kumandang adzan terdengar nyaring dari surau. Talita hapal benar siapa pemilik suara merdu itu, itu adalah suara Azis santri kesayangan bapak. Talita yang terbiasa bangun subuh, bahkan terjaga di sepertiga malam untuk salat tahajut lekas bangun walau semalam ia hanya satu jam terlelap. Ia tak bisa tidur karena memikirkan chat Zain. "Ya Allah rasanya remuk semua badanku," ceplosnya ketika duduk di sisi ranjang dan berusaha mengumpulkan kesadaran. "Mas, bangun." Wanita itu menggoyang pelan tubuh sang suami. Meminta Candra untuk pergi berjamaah bersama Bapaknya, yang pasti sudah sedari tadi meninggalkan rumah dan i'tikaf di sana. "Ah, ya." Candra seketika bangun. Setelah sadar kalau sekarang dia ada di rumah sang mertua. Pria itu cepat -cepat bangun. Ia sedang mencari perhatian dan mempe