"Hoamm~" "Berhentilah menguap di depan makananku, bodoh! Kau bisa mengotorinya!" bentak Alana pada Bagas begitu lelaki itu menguap lebih dari tujuh kali. "Aku mengantuk," gumam Bagas dengan kedua mata yang kian menyipit. Ia lalu menopang dagu dengan salah satu tangan, sementara tangannya yang lain ia gunakan untuk memegang sendok. "Kau pikir hanya kau yang mengantuk, huh? Aku juga lelah, apalagi sekarang kedua kakiku jadi pegal gara-gara heels bodoh itu. Jadi berhentilah mengeluh dan habiskan saja sarapanmu." Bagas mendelik, ia lantas menjawab dengan nada ketus, "baik, baik. Cerewet sekali." Mereka menghabiskan sarapan tanpa adanya drama adu mulut seperti biasanya. Entah karena lelah atau memang malas berdebat, keduanya fokus dengan kegiatan masing-masing. Selesai sarapan, mereka