"Aku tidak bisa menghubungi Julian." Alana berkata dari balik selimut tebalnya. Gadis itu membuang napas pelan dan kembali meletakkan ponselnya di atas meja. Ia semakin menaikkan selimutnya hingga ke leher begitu ada udara yang berhasil masuk ke dalam pori-pori kulitnya. "Bagas Elvano sialan, awas saja kau. Akan aku buat kau mati membeku di luar sana besok," geramnya. Ia menatap jam dinding dan semakin merutuk dalam batinnya saat menyadari kalau hari sudah larut, namun kedua matanya tak bisa dipejamkan karena udara yang begitu dingin. Alana semakin mengutuk seorang Bagas Elvano saat lelaki itu membawa serta remot AC ke dalam kamar. Entah sudah domba yang ke berapa yang Alana hitung, namun ia masih saja tak bisa tidur. Gadis itu kembali meraih ponselnya yang mencari kontak Bagas. Ia ber