"Kau .... " Alana menggantungkan kalimatnya. "Kau belum makan sejak tadi, kan? Kau bahkan tidak memakan sarapanmu sedikit pun. Kenyang apanya?" Bagas menatap Alana selama beberapa saat sebelum ia pergi menuju bangkunya yang ada di belakang. "Aku tidak menyuruhmu membelikanku makanan, bodoh!" protes Alana. Harusnya tadi ia tidak langsung membuka bungkusan roti itu. "Makanlah. Jika kau sakit, ayah akan membunuhku," ujar Bagas sembari memasangkan headset ke telinganya. Alana membuang napasnya kasar dan mau tidak mau dia memakan roti itu. Bagaimana pun perutnya lebih penting. Tidak buruk juga, pikir gadis itu. Bagas memang menyebalkan tapi lelaki itu sedikit peduli walaupun karena ancaman ayahnya. "Kau ada hubungan apa dengan Bagas?" Alana tersedak pelan. Mita tiba-tiba muncul di hada