"Ba-Bagas." Deru napas Bagas semakin terasa di pipi Alana. Refleks gadis itu memalingkan wajah ke arah lain. Kedua tangannya terkepal erat, meremas pinggiran rok yang ia kenakan. Matanya masih terpejam erat sampai sebuah cekikikan memaksanya kembali menoleh. "HAHAHAHA!" Tawa Bagas seketika meledak dan memecah keheningan di sana. Ia melepaskan tangan Alana. Kini pemuda itu memegangi perutnya, tak mampu menahan gelak tawa. Tentu saja Alana kebingungan. Ia mengerjapkan mata berkali-kali, lalu menatap orang di depannya dengan heran dengan kesadaran yang belum kembali. "Asal kau tahu, wajahmu terlihat lucu sekali. Kau pikir aku akan melakukan apa? Tindak asusila?" ucap Bagas di sela-sela tawa, bahkan kedua sudut matanya mulai tergenang air mata. Lagi-lagi wajah Alana merah padam. Rupa