Saat ini mereka sudah berada di dalam kelas, Alice dan Chloe memilih duduk sebangku di dekat jendela di barisan tengah. Suasana kelas agak riuh karna banyak siswa-siswi yang ngobrol entah ingin berkenalan atau berteman. Alice yang baru bertemu teman baru merasa gugup ingin berkenalan dengan siswi lain. Namun rasa nya ia terlalu malu untuk mendekati beberapa siswi, Hanya Chloe lah yang menjadi teman pertamanya saat ini.
"Ano...Chloe, Kalau boleh tahu alasan kau sekolah disini apa ya?" Tanya Alice memulai obrolan agar mereka berdua tidak canggung.
"Enggak ada alasan apa-apa sih, Cuma aku disini karna kebetulan aja dapet beasiswa. Tes beasiswa nya agak sulit sih, Tapi syukur aja bisa diterima," Chloe nyengir sambil mengusap tengkuk nya yang tidak gatal.
Mendengar hal itu Alice terkejut. "Hah? Serius?! Kau bisa menyelesaikan tes beasiswa yang sulit itu?"
"Iya, Kenapa emangnya?"
"Wah, Kamu beruntung Chloe. Baru kali ini lho ada siswi yang berhasil dapat beasiswa di Ephemeral High School. Padahal kudengar dari kakak sepupu ku, Tidak ada yang pernah dapat beasiswa di sekolah ini. Semua yang ikut serta dalam tes di tahun-tahun sebelumnya selalu gagal karna tes nya sangat sulit. Dan beasiswa ini cuma ada satu. Pasti kamu bakal jadi siswi terpintar di sekolah ini," Alice menatap berbinar, Merasa kagum dengan kepintaran Chloe.
Sementara Chloe langsung menyanggahnya setelah Alice memuji nya. "Mana mungkin, Ini murni keberuntungan dan kerja kerasku. Lagian aku tidak sepintar itu. Aku hanya ingin berusaha keras untuk bisa membuat orang tua ku bangga," Chloe tersenyum kecut, Bertahun-tahun ia bekerja keras agar bisa mendapatkan beasiswa dan bisa meringankan ekonomi keluarganya.
Kini ia berhasil mendapatkan keinginan itu, Setidaknya Chloe telah berusaha agar tidak menjadi beban dalam keluarganya. Yah, Pasti akan bersungguh-sungguh menjalani masa SMA nya disini.
"Tapi tetap saja aku merasa kau sangat hebat, Kuharap kau bisa mengikuti tes beasiswa untuk kuliah ke depannya," Alice tersenyum kecil.
"Terima kasih, Kuharap juga begitu," Chloe membalas senyum Alice sebelum mengalihkan pandangannya ke arah pintu kelas.
Disaat bersamaan beberapa anggota osis baru saja memasuki kelas mereka, Sekelompok pemuda tampan dengan Karismatik yang berbeda-beda. Seisi kelas terutama kaum hawa hampir berteriak histeris, Kalau saja mereka tak mendapat tatapan tajam dari beberapa anggota osis disana. Seketika kelas yang tadinya ribut kini menjadi hening, Tak seorang pun membuka suara.
Chloe sedikit menoleh pada Alice dan melihat gadis bersurai coklat panjang itu tampak diam memandang pada salah satu anggota osis dengan mata nya yang berbinar. Seolah baru saja melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.
Ia pun mengikuti arah pandang Alice dan melihat sosok anggota osis bersurai merah dengan penampilan agak berantakan. Kesan nya salah satu anggota osis itu seperti bad boy. Dan lagipula Chloe merasa aneh dengan para anggota osis ini, Disaat siswi lain mengagumi ketampanan para anggota osis. Chloe memilih fokus pada salah satu anggota yang berdiri di depan mereka.
"Mereka ini anggota osis atau anggota boyband? Cowok semua yang kulihat," Pikir Chloe heran meski dirinya tidak mempermasalahkan hal itu.
Mata nya tak sengaja bertemu pandang dengan kakak kelas yang membentak nya di awal Mos tadi. Kakak itu membalas pandangannya dengan tatapan tajam seketika membuat Chloe berkeringat dingin dan menunduk memutuskan kontak mata.
"Aduh, Habislah aku. Kakak galak tadi ada disini," Pikir Chloe sedikit panik. Ia berusaha menenangkan diri.
Kelas masih hening beberapa detik sebelum salah satu anggota osis bersurai hitam dengan netra berwarna orange berdehem pelan.
"Ehem! Jadi semua nya sudah benar-benar hadir disini?"
"SUDAH KAK!" Sahut para siswa-siswi dengan semangat.
"Baiklah, Kalau begitu perkenalkan aku Justin Garfield. Aku ketua osis di sekolah ini, Dan untuk acara mos ini, Kami yang akan membimbing kalian selama 3 hari ke depan," Ucap ketos yang diketahui bernama 'Justin' itu.
Acara mos di sekolah mereka memang di selenggarakan selama 3 hari, Hal itu bertujuan agar para peserta mos mengetahui lingkungan sekolah mereka.
Perkenalan itu berlanjut pada anggota osis di samping Justin, Pemuda bersurai hitam dengan netra hijau emerland. Sorot mata nya yang tampak tajam membuat beberapa siswi menatapnya dengan kagum, Chloe ikut memperhatikan sesi perkenalan itu.
"Namaku Ezra Miracle. Aku wakil ketua osis 1," Ezra menjeda kata-kata nya sejenak, Ia melirik beberapa siswa-siswi yang memandangnya. "Awas saja kalau kalian tidak mengikuti mos ini dengan benar, Hukuman akan menanti kalian!" Tambah Ezra tajam.
Seketika suasana kelas mendadak dingin, Beberapa siswa merinding mendengar kata-kata ancaman Ezra yang terdengar serius.
Suasana dingin itu tak bertahan lama ketika kakak kelas bersurai coklat dengan netra berwarna aqua memperkenalkan diri sambil tersenyum ramah. "Aku Felix Edricson, Bendahara osis. Selama 3 hari kedepan semoga kita semua semakin akrab,"
"Wah, Itukan kakak kelas yang kutanyai tentang ketua osis tadi. Dia benar-benar ramah ya, Untung lah masih ada anggota osis yang ramah seperti dia," Pikir Chloe senang, Setidaknya Felix lebih terlihat ramah dan sopan dibanding Ezra. Chloe yakin beberapa siswi sependapat dengan dia karna sekilas Chloe melihat mata para siswi itu tampak berbinar.
Perkenalan itu berlanjut ke samping Felix, Pemuda bersurai hitam dengan netra red dark sama seperti Chloe. Tatapan kakak itu terlihat kosong dan dingin dibanding anggota osis lainnya.
"Ian Salvatore, Wakil ketua osis 2," Kata Ian singkat, Menghiraukan tatapan terpana dari para siswi.
"Aku Leo Antonio, Wakil Sekretaris 1. Senang bertemu dengan kalian semua adik kelasku," Sapa Nio dengan senyum tipis.
"Kyyaa! Kak Nio!" Beberapa siswi histeris senang mendapat sapaan dari Nio. Bahkan pipi Alice sampai merona karna melihat senyuman kak Nio.
Chloe yang melihat reaksi Alice tampak malu-malu, Menyenggol pelan lengan gadis bersurai coklat itu.
"Ciee~ Naksir ya?" Bisik Chloe dengan senyum jahil, Membuat wajah Alice semakin memerah.
"E-Enggak kok! Mana ada!" Sanggah Alice sembari memalingkan wajahnya. Chloe yang melihat hal itu tertawa kecil.
"EHEM!"
Deheman keras dari Justin membuat suasana kembali hening, Barulah si ketos melanjutkan perkataannya.
"Sekarang kami ingin kalian menuliskan kesan pertama kalian tentang kami di selembar kertas, Siapa yang isi surat nya paling bagus. Akan mendapat kejutan dari kami. Dimulai dari sekarang!" Kata Justin menatap seisi kelas.
"Permainan apa lagi ini?" Pikir Chloe menghela napas.
Semua peserta mos mengambil selembar kertas di buku masing-masing termasuk Chloe dan mereka mulai mengerjakan apa yang diperintahkan Justin.
TBC