CHAPTER 40 Brendon menatap sekitaran yang tampak muram dengan semuanya berpakaian serba hitam, termasuk dirinya sendiri. Ia ada di acara melayat sang Mbah dan kini tengah mencari-cari di antara keluarga Mbah. Sebagai saksi kematian Mbah, tentu mudah baginya diundang di sini. Sulit rasanya mencari wajah termirip karena semuanya kelihatan mirip dengan hantu yang saat ini terjebak di dalam badannya, yang bahkan tak mengingat bagaimana wujud orang tuanya atau orang yang dekat dengannya. “Jejangan orang tua kamu meninggal?” Plak! Semua menatap ke arah Brendon yang menampar keras diri sendiri, keheningan yang diiringi tangisan isak menjadi terganggu. “Ma-maaf, tadi ada ... serangga ...,” dali