Chapter 22 - 24

998 Kata

CHAPTER 22               “Apa? Enggak bisa, Mbah? Mbah, berapa pun akan saya bayar!” kata sekretaris Brendon khawatir. “Saya mohon, Mbah. Bukan saya kasian sama Pak Brendon, tapi karier saya terancam juga kalau Pak Brendon abal-abal begini.”                 “Astaga, kamu maksa saya, ya udah ya udah saya bakal pulang asun asposibel,” jawab Mbah di seberang sana. “Omong-omong, kamu yakin dia kerasukan?”                 “Ya iya, berubah gitu sifatnya, aneh!”                 “Ya udah, taburin aja garem ke Nak Brendon, kalau dia kepanasan berarti dia kerasukan. Dan kalau begitu saya bakal pulang.”                 Sekretaris Brendon tersenyum. “Makasih, Mbah! Makasih banyak!” Ia pun mematikan panggilan.                 “Pak Arnaud!” panggil sebuah suara yang membuat sekretaris Brendo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN