"Alan, Liana! Jangan lupa menutup jendela kalian sebelum tidur!" seru Susan dari dapur saat dia membereskan sisa makan malam dan mencuci piring. "Iya, Bu!" jawab Alan dan Liana serempak. Anak kembar itu segera ke kamar dan menggosok gigi. Namun, bukannya mereka segera menutup pintu seperti yang ibu mereka minta, kedua anak itu justru melongok keluar jendela sekalipun udara dingin musim gugur menerpa. Kedua anak itu bukan sedang menikmati suasana bebas dari gangguan nyamuk karena musim sudah berganti. Akan tetapi, hal ini sudah menjadi ritual keduanya setiap malam. Ritual pengganti kerinduan akan kehadiran sang ayah. Keduanya sedang mengamati langit, menyangga dagu dengan kedua tangan mereka. "Al, apakah menurutmu Ayah merindukan kita?" tanya Liana kepada saudara kembarnya yang sedang