Api yang membakar mobil pinjaman Marco masih membara dan tak akan mungkin padam dalam beberapa saat ke depan. Adrian menatap nanar bergolaknya si jago merah dengan tatapan kosong. Hampir tak percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya. Untuk kedua kalinya dia kehilangan sahabat baik. Dulu Tyson dan kini Marco. Lebih mengenaskan lagi, mengapa ini semua harus terjadi tepat saat dia dan Marco bertemu kembali setelah sekian lama terpisah. Seolah-olah dia bertemu dengan Marco hanya untuk menyaksikan kematiannya saja. Dalam hati Adrian yang masih bimbang, muncul bisikan keraguan. Dia harus berjuang sendiri, atau ikut membakar diri bersama Marco? Menceburkan diri ke dalam bara api saat ini tampak begitu menggoda bagi sosok Adrian yang tak memiliki semangat hidup. Tidak! Tidak boleh! Dia t