Adrian meremas surat di tangannya dengan geram. Susan telah menipunya dengan senyuman manis pagi ini, menyuruhnya belanja, dan kemudian kabur membawa anak-anak. Adrian sudah mengira reaksi Susan akan seperti ini bila dia memutuskan menjaga mereka dengan terbuka. Seharusnya, Adrian tetap memakai cara lama. Menjaga keluarganya dengan sembunyi-sembunyi. Sekarang, tugas Adrian akan menjadi semakin sulit. Dia harus berlomba dengan musuh untuk mendapatkan Susan dan si kembar. Hal terburuk yang tak Adrian inginkan adalah musuh mendapat informasi lebih awal tentang mereka. Isi kepalanya yang tak sedang tenang tentu saja tidak bisa memutuskan hal terbaik yang harus dia lakukan saat ini. Ayah yang sedang panik sekaligus kecewa itu melempar gumpalan kertas di tangannya ke dinding kamar dengan se