bab 3 ( Bisakah aku berjuang? )

1927 Kata
"pagi dek"ucap Andrew sembari menaruh buah di nakas sebelah ranjang Aure. Karena tak ada jawaban akhirnya Andrew menengok keranjang adik nya. "ehmm kebiasaan kamu dek kalau udah tidur kaya kebo"ucap Andrew tertawa. Dia menghampiri ranjang adiknya dan seperti biasanya cara terampuh membangunkan Aure adalah dengan mengelus elus pipinya. Tanpa menunggu lama lagi akhirnya Aure mengerjapkan matanya menyesuaikan banyaknya cahanya yang masuk ke matanya. "euhh " ucap Aure sambil menggeliatkan badannya. Kemudian dia menengok sebelahnya dia melihat kakaknya tersenyum. "ehm pagi pagi gini udah ada malaikat tampan di sebelahku. Udah tampan baik pula"ucap Aure mendramatisir. "kalau udah begini pasti ada maunya nih"ucap Andrew menduga duga. "kakak kok tau sih? Tolong beliin Aure bubur ayam dong kak, Aure lapar"Aure memegang perutnya yang datar dengan pupy eyesnya ke kakakya. "udah deh tuh muka jangan di imut imutin, tanpa pupy eyesmu itu juga kakak langsung cuss beliin kamu bubur kok dek."ucap Andrew "makasih kak you are the best brother" ucap Aure senang "Nanti kakak balik lagi sabar ya cotto matte ne "ucap Andrew langsung pergi menuju pintu. "Hemm sepi nih enaknya ngapain ya? Ahaa stalking sosmed nya Excel deh"Aure bicara dengan dirinya sendiri. Ya memang tadi malam Aure lebih memilih di temenin sama Andrew ya gimana lagi Aure kasihan dengan Mamanya, Mamanya terlihat kecapekan dan sedikit syok mungkin mendengar berita tentang sakitnya anak perempuan tersayangnya itu. Sehingga pas tepat pukul 9 wib Mama dan Papa Aure pulang ke rumah. Aure mulai membuka sosmednya mencari akun sosmed Excel. Dia mengetik @Exceldirga di akun i********: miliknya. Akhirnya yang dicarinya ketemu disitu terlihat foto Excel dengan raut muka datarnya tapi ya masih kelihatan tampan, update an di i********: Excel berhenti 4 tahun yang lalu tepat dia aploud foto Dia dengan pose yang membelakangi kamera dan sedikit menunduk ke bawah dengan caption #newlife caption Excel di foto tersebut. Itu yang membuat Aure tau jika memang Excel berubah karena di khianati wanda sampai dia berubah 180 derajat beda dengan Excel yang dia kenal dulu. Aure tiba tiba ingat dulu Excel sangat suka dengan brownis coklat dengan toping keju. Dia besok akan membawakan Excel brownis sebagai permintaan maaf nya dan dia berharap dia bisa mengembalikan senyum Excel walau pasti susah dia akan berusaha karena apa ? sampai sekarang pun rasa cinta Aure ke Excel tetap sama bahkan tak berubah sedikitpun. "I love you xel"ucap Aure dalam hati. Aure semakin memantapkan tekatnya untuk memperjuangkan rasa cintanya untuk Excel " walau sampai 10 tahun pun aku akan memperjuangkamu xel aku sayang kamu"ucap Aure lirih air matanya mulai membasahi pipinya. Tiba tiba pintu ruangannya pun terbuka disana ada kakaknya yang terlihat membawa kantung makanan pesanannya. Aure buru buru menghapus air mata yang jatuh dipipinya tapi terlambat Andrew sudah melihat kalau Aure habis menangis dan Andrew buru buru menghampiri Aure. "Kamu kenapa dek ?"ucap Andrew "kalau ada masalah cerita sama kakak jangan pernah memendam sendiri, kamu harus membaginya dengan kakak dek aku gak bakal tega lihat kamu menderita andai tuhan mengijinkan aku lebih memilih menggantikan rasa sakit mu dek, aku gak tahan kamu sakit kayak gini."ucap Andrew berkaca kaca "Jangan begitu kakini semua ujian dari tuhan untuk Aure, Aure harus bisa menghadapi ini semua. Aku akan tetap berjuang kak aku pasti bisa sembuh"ucap Aure tersenyum walau dengan senyum palsunya. "KakAure besok udah bisa kesekolah kan ? Aku gak betah dirumah sakit kak. Tolonglah kak"ucap Aure memohon "Ya ya dek tapi kamu harus sembuh dulu nanti siang aku mau bicara sama dokter Wijaya. Nih makan dulu apa mau kakak suapin dek?"ucap Andrew "Tanganku masih kuat untuk makan kak. Jangan menggodaku dong."ucap Aure memberengut. "Oke oke makan yang banyak dek biar cepet sembuh" ucap Andrew sambil mengacak acak gemas poni Aure. Andrew pov Setelah membelikan makanan Aure aku langsung mengupaskan buah apel kesukaannya. Aku sedih melihat Aure sakit dibalik senyum yang selalu terpancar di wajahnya ternyata Aure sangat menderita bagaimana tidak menderita. Aure menderita kanker darah bahkan dia menyembunyikannya dari kita semua. Aku bahkan Mama dan Papa sangat syok mendengar kabar ini. Oh adikku yang malang aku rela menggantikan mu dek aku gak tega melihatmu kesakitan seperti ini bahkan kau masih bisa tersenyum dengan semua yang kau rasakan. Pov end "Kak kenapa melamun"ucap Aure sambil menggoyang goyangkan lengan kakaknya yang sedang mengupas apel "Eh eh nggk kok dek ini apel nya udah aku kupas. Aku mau keruang dokter Wijaya dulu ya" ucap Andrew berjalan keluar kamar inap Aure. Setelah menemui dokter Wijaya Andrew langsung menemui Aure. Aure yang tau kedatangan Andrew sangat senang menunggu kabar bahagianya. Andrew mengatakan jika Aure boleh pulang tapi dengan syarat harus rajin minum obat dan cek up seminggu 1 kali. Aure langsung menyetujui yang diucapkan Andrew. Andrew langsung mengemas barang Aure karena mereka akan pulang siang ini. Andrew langsung pulang karena administrasi rumah sakit sudah di lunasi ayahnya. Sampai di rumah Aure langsung istirahat karena dia besok mau sekolah dia tidak mau kecapekan. Sebelum istirahat Aure minta tolong kepada Mamanya untuk membuatkan brownis coklat toping keju untuk Excel sebagai permintaan maaf nya. "Ma tolong buatin Aure brownis coklat toping keju ya soalnya kemarin Aure gak Sengaja nabrak orang gitu pas lagi jalan menuju gerbang sampai orang yang aku tubruk pun jatuh ke tanah dan tangannya berdarah. Nah dengan kue ini Aure mau minta maaf sama dia. Buat yang enak ya ma Aure mau istirahat dulu"ucap Aure mencium pipi Mamanya dan berlari menaiki tangga menuju kamarnya. "Aure jangan lari larian nak" Mama Aure memperingati "Siap ma"ucap Aure lalu membalik memberi hormat kepada Mamanya lalu tersenyum dan dia melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Siang pun telah berganti menjadi malam. Aure pun masih bergelung dengan selimut hangatnya. Waktu makan malam pun tiba Mama Aure yang memanggil Aure untuk makan malam pun tak ada sahutan dan akhirnya Mamanya menyuruh Andrew menghampiri Aure kekamarnya. Andrew melihat Aure yang masih asik dengan tidurnya, Andrew langsung membopong Aure ke meja makan. "A aa a a Aure di culik siapapun tolong akuu"ucap Aure memukul Andrew karena dia pikir dia sedang diculik. Andrew langsung menaruh Aure dikursinya dan otomatis Aure membuka matanya. "Kamu kok teriak teriak sih dek"ucap Andrew pura pura tak tau apa apa "Pa ma kak tadi Aure di culik"ucap Aure dengan muka bangun tidurnya "Sayang tadi kamu tuh bukan di culik tapi kamu tadi digendong kakakmu tuh"ucap Mama sambil mengambilkan Aure nasi dan soup kesukaannya. "Ih kakak"ucah Aure memukul Andrew dan cemberut "Suruh siapa di bangunin gak bangun bangun"ucap Andrew sambil menyuapkan nasi di mulutnya. "Udah dear cepat makan jangan lupa minum obat oke"ucap Papa menengahi Makan malam pun terasa sangat hangat dengan keceriaan dan rasa kekeluargaan yang sangat kental. Setelah makan malam selesai Aure pun nonton film dengan keluarganya. Seperti biasa Aure sedang tiduran disofa kepalanya di taruh di paha Andrew. dan Mama Papanya duduk sampingan di sofa sebelahnya. Suara tawa pun tak teRelakkan karena mereka sedang menonton film komedi. "Haha sangat lucu" ucap Aure tertawa cekikian "kakak tadi pagi gak masuk kantor ya?" ucap Aure mendongak ke wajah kakaknya. "Ya gapapa lah orang Papa yang ngijinin aku bolos kerja buat jagaain kamu"ucap Andrew dengan pandangan tetap mengarah ke film yang dia tonton. "Ih kakak di ajak ngobrol kok gitu bicara sama siapa yang dilihat tv"ucap Aure kesal "Hehe sory dek lagi asik nih film nya"ucap Andrew "Udah ah Aure mau tidur"ucapnya kesal "Dear minum obat dulu"ucap Mamanya dan beranjak mengambilkan obatnya di ruang penyimpanan obat "Gak mau ah pahit.. Uweksss"Aure menutup mulut tanda menolak minum obat. "Ayolahh Dek minum obatnya, nanti kakak turutin keinginanmu dek"ucap Andrew merayu Aure. "Ayolah dear nanti ayah ajak liburan Bandung nanti kita panen strowberi yang deket villa kita dear" Papa menimpali "Oke oke tepati janjimu ya pa ?weekend ini kita ke Bandung ya. Hemm dan untuk kakak permintaannya nanti aja deh"ucap Aure senang "Obatnya datang dear"ucap Mama dari dapur membawa obat dan air putih. Dengan mengesampikan egonya Aure meminum obat ini walaupun pahit tetap di minum. "Ini obat yang terakhir yeay"ucap Aure Setelah Aure minun obat dia langsung ke kamarnya diantar oleh Mamanya. "Good night dear have nice a dream ya"ucap Mama sambil mencium dahi Aure dan mematikan lampunya diganti dengan lampu tidur. Aure yang sudah mengantuk pun langsung tidur setelah mengucapkan kata "love you mom" Pagi pun tiba Aure kali ini bangun dengan sendirinya. Dia langsung turun menuju dapur menuangkan air putih digelasnya. Mamanya yang sedang sibuk memasak pun tak menyadari kehadiran Aure. Mamanya pun kaget saat menoleh ke belakang. "Astaga"Mama kaget "Eh Mama" Aure nyengir ke arah Mamanya Tiba tiba Andrew berteriak memanggil Mamanya "Mau Aure kok gak ada dikamarnya, di toilet juga gak ada ma, apa Aure di culik?"Aure berteriak pada Mamanya "Andrew ini lho Aure sedang di dapur"ucapnya. Andrew yang mendengar itu lansung menuju ke dapur. "Tumben dek kamu udah bangun, kakak kaget waktu kamu gak ada di kamar tau" ucap Andrew ngosngosan habis lari. "Hehe maaf kak"Aure mengangkat jari membentuk tanda piece "Ayo dear kita sarapan" Mama teriak dari ruang makan. "Oke mom"ucap Andrew dan Aure seRempak Sarapan pun telah selesai Aure menuju kamanya untuk mandi dan siap siap kesekolah. Hari ini dia diantar oleh Andrew. Setelah semua siap akhirnya mereka berangkat setelah berpamitan kepada Mama dan Papanya. "Dek nanti kalau ada apa apa di sekolah langsung hubungin kakak ya ingat jangan sampai kecapean" titah Andrew tegas "Oke bos"Aure hormat langsung mencium tangan Andrew dan pipinya. "Bye kakhati hati dijalan nanti Aure jemput ya, semangat kerjanya"ucap Aure keluar mobil. "Dek tunggu ini brownisnya ketinggalan"ucap Andrew keluar mobil sambil membawa brownis dan diberikan ke Aure. "Makasih kak" ucap Aure Sampai di gerbang Aure bertemu dengan 2N "Hai, udah sembuh Re?" tanya mereka "Udah sembuh kok"Aure tersenyum "Ehmm kotak apa tuh?" tanya Nandi kepo "Ehm ehm" ucap Aure terbata bata "Ngomong yang jelas Re"peringat Nixia "Ini brownis mau aku kasih ke Excel sebagai permintaan maafku karena kemarin aku gak sengaja nabrak dia"ucap Aure menunduk "Hemm cie oke kami bantu deh moga berhasil"ucap Nanditersenyum lebar. Tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas mereka. "Ehm nan Excel kelasnya mana?" Aure bertanya "Excel itu satu kelas sama kita Re tapi kemarin dia gak masuk karena sedang ikut olimpiade, makanya kemarin kamu lihat dia di gerkaknah mungkin dia baru pulang lomba"ucap Nandipanjang lebar kali tinggi. "Oooooo"ucap Aure. Bel pun berbunyi Excel pun masuk ke kelas dengan membawa 2 buku tebal dan duduk di kakkunya yang paling belakang. "Ehm nan Excel kok baru masuk sih?"tanya Aure "Dia biasanya keperpus dulu tuh belajar"ucap Nandi Guru pun masuk ke kelas dan semua siswa pun terdiam tanpa suara. Pelajaran berlangsung seperti biasanya. Excel sangat aktif dalam pembelajaran dia selalu menjawab pertanyaan dari guru kimia tersebut. Aure pun tak mau kalah dia juga ikut menjawab pertanyaan dari gurunya dan gurunya pun sangat terpukau karena soal yang di jawab Aure adalah soal yang digunakn di olimpiade kimia nasional dan nyatanya Aure bisa. Walau dia homeschooling dia sangat pintar dan semua murid pun terpukau karena Aure. "Waw ini soal olimpiade kimia nasional lho, kamu pindahan dari mana?" tanya bu arin guru kimia. "Ehm saya homeschooling bu"ucap Aure menunduk "Owh tetap belajar ya Re kamu sangat pintar"ucap bu arin tersenyum "Ya bu makasih"Aure tersenyum Tak terasa pelajaran pun telah usai dan seperti biasa semua siswa berlari menuju kantin kecuali Nandi Nixia Aure dan Excel. Aure mencoba meminta maaf dengan memberikan brownisnya. "Excel"ucap Aure menghampiri meja Excel. Excel  yang mendengar ada yang memanggilnya pun menoleh "Ini brownis buat kamu sebagai permintaan maafku" ucap Aure menunduk "Thanks, tapi mending bawa lagi brownis ini" ucap Excel sambil meneruskan membaca bukunya "Tolong terima xel"ucap Aure gemetar "Oke"Excel lansung mengambil kotak brownis itu dan menaruhnya di kolong mejanya. "Sudah aku terima kan ? Sekarang kamu pergi" ucap Excel dingin . Aure pun kembali ke tempat duduknya dengan hati yang berbunga bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN