Benar yang dikatakan Tirto, Gunadi tidak tinggal diam kali ini. Seolah - olah, reaksiku tadi siang adalah alasan kuat untuk dia membalas semua tingkahku padanya. Setelah hukuman yang kuterima dari sipir karena ketahuan telah memukuli Kino, kini Gunadi dan algojonya sudah menghadang di lorong kesehatan. Aku mengisi kembali ember dan membersihkan alat pel, untuk kupakai lagi membersihkan lorong ruangan kesehatan. Gunadi mengikutiku dalam diam. Kusodorkan alat pel ke Boji, salah satu anak buah Gunadi. "Bantuin nih, daripada berdiri aja disitu. Ganggu." Boji tertawa sinis, Gunadi menatapku dengan tenang. Seperti Elang yang siap mencengkram cakarnya pada mangsa, Gunadi tidak melepaskanku dari matanya. "Merasa di back up Tirto lo ya? Songong begini." Gunadi buka suara, aku mengangkat bahu de