Sembilan Belas

1171 Kata

Sebuah rumah minimalis dengan konsep alam menjadi pilihan Trinity saat Tirto meminta kami memilihnya di antara aset yang ia miliki. "Ini hadiah pernikahan kedua dari saya, untuk kalian." Jawabnya, saat aku bertanya, apakah rumah ini bersifat kontrak atau bisa digunakan selama aku bekerja dengannya. "Furniture-nya belum banyak. Aku mau beli beberapa barang untuk melengkapi rumah kita, Gi." "Mas." Aku meralat panggilannya, dia terkekeh sambil meminta maaf. "Tunggu aku kerja ya, simpanan yang ada kita gunakan untuk menyambung hidup dulu." Trinity menggeleng. "Tabunganku banyak." Aku memicingkan mata curiga, tapi ekspresi meyakinkan Trinity membuatku mengangguk percaya. "Beneran tabunganku, Gi--eh Mas, heheh. Aku kan pernah kerja." Lanjutnya. "Simpan. Yang penting - penting sudah tersed

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN