"Aku tidak perlu berjanji padamu Jimmy, karena aku pasti akan melakukannya atas keinginanku sendiri. Aku selalu menjaganya sejak dulu sebelum luna Raya bertemu dengan Ednan, ayah kandungmu, dan hal itu tidak akan pernah berubah hingga aku mati nanti." Ucap beta Kai dengan tegas dan mantap tanpa ada keraguan sedikit pun dalam ucapannya, dan Jimmy yakin bahwa dirinya bisa mempercayai ucapan pria itu. Jimmy tersenyum tulus kepada beta Kai hanya untuk sekedar mengatakan terima kasih dari hati ke hati. Dan beta Kai bisa merasakan ketulusan Jimmy kepadanya itu.
Jimmy kembali ke dalam kamarnya dari ruang bawah tanah dengan perasaan yang lebih lega lagi setelah menyelesaikan urusannya dengan beta Kai. Besok, beta Kai akan keluar dari penjara ruang bawah tanah atas ijin dari Jimmy sebagai alpha mereka. Pria serigala itu kini mendekati tepi ranjangnya dan duduk di sana setelah menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Pria serigala itu hanya duduk diam dengan pikiran kosong tanpa berniat ingin melakukan apapun, hanya diam tanpa memikirkan apapun. Menyadari sendiri dirinya yang kini hidup seperti boneka tanpa nyawa membuat Jimmy terkekeh kecil dengan miris. Tidak ada yang benar dalam hidupnya sejak awal. Pria serigala itu selalu memendam beban penyesalan dalam dirinya selama hidup ratusan tahun ini atas kematian ayah kandungnya. Mungkin ini juga karma yang harus diterimanya atas kesalahannya dulu. Selalu itu yang berada dalam pikiran pria serigala itu. Jimmy selalu terlihat kuat di luar namun sebenarnya begitu rapuh di dalam. Pria serigala itu selalu berusaha menyembunyikan kesedihannya sendiri karena pria itu tidak ingin menambah beban luna Raya yang selalu bersedih, tiap kali melihatnya melakukan ritual penyegelan rutin yang selama ini selalu menyiksanya. Jimmy hanya merasa menjadi beban bagi semua orang. Dirinya telah menjadi seorang Alpha yang tidak berguna. Bertahun-tahun lamanya selalu pergi ke luar pack hanya untuk mencari seorang soulmate, meninggalkan urusan pack kepada luna Raya dan beta-betanya dan akhirnya berakhir pulang tanpa membawa apa-apa. Selalu seperti itu. Bukankah dirinya adalah seorang alpha yang sangat tidak berguna. Kini Jimmy sudah menemukan soulmatenya dan telah mendapatkan jawaban dari pencariannya selama ini. Pria serigala itu akhirnya berani mengambil keputusan untuk menyerah, karena perjalanan ini sudah tidak mungkin lagi untuk dilanjutkan.
Kedua mata Jimmy tanpa sengaja menatap bayangannya di dalam cermin yang berada di seberang ranjangnya. Jimmy kembali meringis pedih melihat pantulan dari seorang pria yang nampak sangat mengenaskan. Wajah yang terlihat begitu pucat dengan cekungan mata yang cukup dalam juga menghitam, terlihat seperti mata panda. Nampak kurus dan.... tidak berguna, menyedihkan.
Pria serigala itu beranjak dari tepi ranjangnya dan menghampiri cermin besar di depannya dengan lekat. Menunjukkan wajah sendunya dengan jelas. Perlahan Jimmy meraih kancing atas dari kemeja putih yang digunakannya ini. Dibukanya dengan perlahan satu persatu kancing kemeja itu hingga perlahan demi perlahan menampilkan tubuh bagian atasnya yang telanjang. Pria serigala itu membiarkan kemeja atasnya meluruh jatuh di dekat kakinya begitu saja. Kedua mata tajamnya masih memerhatikan cermin di depannya yang kini menampilkan bagian atas wujud manusianya yang mengerikan. Sepanjang aliran nadinya juga urat-urat nadi beserta goresan retakan yang menghitam lainnya yang juga menyebar di bagian tubuhnya yang lain, hingga penuh dengan goresan luka akibat betrayal yang tanpa sengaja dilakukan soulmatenya tanpa sadar. Ya, tanpa sadar, karena gadis itu sebenarnya masih belum mengenal dirinya dan gadis itu juga masih belum menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu akan membuat tubuh Jimmy yang sebenarnya adalah seorang pria yang telah ditakdirkan untuk menjadi kekasihnya, kini menjadi rusak.
Dalam diam satu tangan Jimmy bergerak menelusuri goresan luka yang telah menghitam melintang di pundaknya lalu beralih turun perlahan menelusuri arah garis hitam yang tercipta di sana, hingga jemari tangan Jimmy sampai di satu titik pada bagian rusuk sebelah kanannya yang menjadi pusat luka di sana. Satu titik yang sebelumnya menjadi tempat pembuktian bahwa soulmatenya masih ada dengan sebuah pendar kuning kemerahan yang menyala di sana, kini pendar itu telah menghitam. Pendar soulmatenya kembali menghitam untuk ketiga kalinya. Kali ini bukan karena kematian gadis itu, melainkan itu adalah sebuah tanda bukti atas pe-reject-an yang telah dilakukannya terhadap soulmatenya kemarin atas nama cinta. Ya, sekali lagi Jimmy membuktikan kepada dunia bahwa cinta memang ada yang tidak harus memiliki, mencintai juga membutuhkan sebuah pengorbanan besar hanya untuk membuat seorang yang kita cintai menjadi bahagia, seperti cintanya kepada soulmatenya, ah maksudnya adalah mantan soulmatenya.
Jimmy masih diam termenung di depan cerminnya sambil menatap sendu pantulan tanda matenya yang telah menghitam di sana dengan jemari tangan yang masih mengusap-usap tanda itu dengan penuh penghayatan seakan dirinya tengah mengusap pipi chubby Elena seperti yang biasa dilakukannya sebelum ini. Sudut bibir Jimmy tertarik ke atas membayangkan kembali wajah manis gadis itu yang melempar senyum kepadanya. Jimmy masih ingat dengan jelas betapa gadis itu sangat menyukai tubuh serigala Jeremmy ketika pertama kali gadis itu melihatnya dulu. Tidak henti Elena mengusap-usap dengan sayang bulu-bulu lebat milik Jeremmy, membuat jiwa serigalanya itu bersorak bahagia. Mengingat kembali masa-masa itu membuat Jimmy kembali menghela napasnya berat. Jimmy sangat merindukan gadis itu padahal mereka baru berpisah selama tiga hari di sini. Membayangkan dirinya akan berpisah selamanya dengan gadis itu membuat Jimmy semakin siap menghadapi kematiannya yang akan datang sebentar lagi. Tidak ada rasa penyesalan dalam dirinya karena telah melepas Elena untuk Evan. Yang ada saat ini hanyalah sebuah kesedihan mendalam ketika kau telah melepas sumber kebahagiaanmu dan masih mengenang dengan jelas saat-saat kebersamaan kalian yang begitu indah. Itulah kira-kira yang saat ini dirasakan oleh pria serigala kita ini.
Semua orang pasti akan merasakan keterpurukan setelah berpisah dengan kekasih hati bukan. Entah itu hanya sebentar atau pun membutuhkan waktu yang lama, berapa lamanya waktu untuk rasa itu tertinggal dalam hati kita, tetap saja butuh penyesuaian yang ekstra bagi Jimmy. Pria itu butuh waktu yang lama untuk menyesuaikan hidupnya lagi, namun masalahnya, sepertinya Jimmy tidak akan bisa melupakan Elena hingga akhir hayatnya nanti. Terbukti dengan kondisi pria serigala itu yang langsung jatuh drop esok harinya karena telah jatuh terlalu dalam memikirkan perpisahan mereka. Hal itu sontak membuat luna Raya semakin bersedih melihat kondisi Jimmy yang begitu lemah seperti saat ini. Jatuh sakitnya pria serigala itu mengundang banyak perhatian dari beberapa kalangan dari tetua-tetua Silver pack, beta Kai dan prajurit-prajurit berkedudukan tinggi lainnya seperti beta Kriss, gamma dan delta dari Silver pack. Bahkan para trainee-trainee muda di camp pelatihan juga ikut bersedih atas dropnya kondisi pria serigala itu.
Pasalnya ini adalah kali pertama seorang alpha dengan kekuatan istimewa seperti Jimmy jatuh sakit secara tiba-tiba seperti ini. Sepanjang hari luna Raya berada di dalam kamar Jimmy dan menemani pria serigala itu yang masih tidak sadarkan diri di atas ranjangnya. Luna Raya tidak membiarkan siapapun memasuki kamar Jimmy meski hanya sekedar untuk menjenguk pria serigala itu. Hanya dirinya dan dokter pribadi Silver pack, Jovan, juga beta Kai yang telah keluar dari penjara bawah tanah yang diperbolehkan luna Raya untuk memasuki kamar Jimmy dan memeriksa kondisinya.
Luna Raya sempat terpukul dengan kebenaran yang baru saja diketahuinya ketika melihat tanda melintang di sekujur tubuh Jimmy yang menandakan pria serigala itu telah mendapatkan betrayal dari soulmatenya, terlihat begitu mengerikan. Karena itukah pria serigala itu menyerah? Benak luna Raya bertanya-tanya mengenai hal itu. Bahkan luna Raya sempat berniat untuk menemui langsung gadis yang dianggapnya tidak tahu diri itu, namun beta Kai segera mencegahnya. Luna Raya cukup terkejut ketika mengetahui bahwa beta Kai telah mengetahui semua tentang kondisi Jimmy. Terlebih mendengar cerita dari pria serigala itu mengenai apa yang telah terjadi pada Jimmy dan soulmatenya itu membuat luna Raya semakin tidak sanggup untuk melihat kondisi Jimmy yang terlihat menderita seperti ini. Apa salah Jimmynya? Apa salah anak semata wayangnya ini hingga pria serigala itu mendapat cobaan yang begitu berat seperti ini? Luna Raya tidak henti menangisi keadaan Jimmy yang masih belum terlihat membaik itu. Bahkan hingga malam hari mendekati pergantian waktu, pria serigala itu masih belum menampakkan tanda-tanda akan sadar dari tidurnya. Hal itu semakin membuat luna Raya terpuruk. Bahkan luna Raya tidak berniat pergi dari kamar Jimmy. Wanita itu hanya ingin menemani anak semata wayangnya itu. Kondisi luna Raya yang terlihat begitu terpuruk itu mengundang banyak pertanyaan dari serigala-serigala lainnya terlebih para tetua Silver pack itu. Banyak dugaan-dugaan yang mulai berkembang di kalangan para tetua itu mengenai kondisi Jimmy. Tapi yang pasti mereka semakin yakin bahwa pria serigala itu memang sudah tidak bisa diharapkan lagi untuk menjadi pemimpin dari Silver pack ini.