55. Kehidupan di Bahureksa

2002 Kata

Setelah semua disiapkan, Silvi kemudian dibawa ke kamar mandi. Tadi Nuri sudah menyiapkan air dengan kembang tujuh rupa dan juga garam yang ia ambil dari rumah Pak Cokro. Guntur juga memberitahu apa yang terjadi tadi mengenai yang dialami oleh Silvi. Kemudian Silvi duduk di kursi yang telah disiapkan oleh Nuri. Sambil mengucapkan panjatan doa untuk para leluhur, Nuri menyiram tubuh Silvi dengan perlahan seraya mengusap tangan dan punggung sambil mengucapkan doa-doa. "Resik ilang kolo, resik ilang apes, slamat slumut slamet," ucap Nuri sambil meniupkan udara di ubun-ubun Silvi. Sebenarnya mendapatkan perlakuan seperti itu membuat Silvi merasa takut sendiri. Padahal ia sepenuhnya tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Silvi tak mengerti juga kenapa harus diperlakukan seperti ini hanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN