Cokro melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Melihat sang istri yang kini tengah menyiapkan makan siang untuk sang suami. Pria itu kemudian berjalan menghampiri Tarsih yang tengah sibuk menata makanan di atas meja makan. "Kamu sudah dengar kabar dari Guntur belum, Mas?" Wanita itu bertanya tanpa menatap sang suami. Masih sibuk menata piring, kemudian sekalian mengambilkan nasi di atas piring untuk suaminya. Cokro menganggukan kepalanya kemudian ia duduk di kursi miliknya. "Tadi Guntur dan juga Rully sudah bilang semua. Mereka juga sudah ke hutan Selatan untuk membakar sisa-sisa darah kotor itu. Sepertinya benar yang kita khawatirkan, kalau Guntur belum sempat memberitahukan semua kepada para dokter sebelum berangkat kesini. Alhasil kita kecolongan." "Kamu harus ingatkan Guntur dengan