54. Sebuah Kutukan

1316 Kata

Matahari mengeluarkan semburat malu-malu. Kawasan yang tinggi membuat embun begitu lekat di desa Bahureksa. Namun, meskipun demikian para masyarakatnya sudah mulai sibuk dengan kegiatan mereka. Pekerjaan di sana memang dimulai lebih cepat kemudian akan berakhir juga lebih cepat daripada tempat yang lain. Jam empat dini hari para warga sudah mulai terbangun dan membersihkan halaman rumah mereka. Seperti pada masyarakat desa pada umumnya mereka semua bekerja keras. Semua beranggapan bahwa rezeki harus dijemput pagi hari. Ya, meskipun tak sepagi itu juga sih. Namun begitulah para masyarakat di desa itu. Suara dari sapuan lidi mengganggu indra pendengaran Novan. Pria itu segera membuka matanya, iya hanya menemukan Riko di tempat tidur. Sementara Alvin sudah tak ada di tempat tidurnya. Aroma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN