93. Benda Berharga

2015 Kata

Derik jangkrik terdengar sangat jelas seiring langit yang mulai pekat. Angin malam yang semakin terasa menusuk dan berhembus masuk di celah-celah jendela dan pintu rumah untuk membuat para penghuninya semakin merapatkan selimut mereka dan tak perlu mengkhawatirkan apapun selama mereka tertidur dengan lelap. Tapi, sepertinya tidak untuk pemuda satu ini. Malam ini, entah kenapa Alvin merasa aneh. Ia tak bisa memejamkan mata barang sedetik saja. Bahkan jam sudah menunjukkan pukul lewat tengah malam, tapi ia masih terjaga sepenuhnya. Ia mengingat kembali apa dia meminum kopi sebelum tidur tadi, namun ia tak meminum apapun tadi, hanya segelas air putih sebelum tidur. Tap, kenapa ia masih terjaga? Diamatinya teman-temannya yang sudah terlelap dan menguasai mimpi mereka masing-masing. Matanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN