Rafa melangkahkan kakinya menuju kamar hotel, Rafa menatap sekali lagi buket bunga, berisikan mawar putih, yang ia pilih secara cermat di toko bunga tadi. Rafa tersenyum, Arin pasti menyukai bunga ini. Rafa membuka hendel pintu, lalu mengedarkan pandanganya ke segala penjuru ruangan. Ia melangkah semakin dekat, ditatapnya satu persatu ruangan itu, mencari keberadaan Arin. Perasaanya mulai tidak tenang ketika menatap sepatu sneaker di sudut ruangan. Rafa terdiam sesaat, Rafa mengerutkan dahi, ia menatap lemari satu-satunya mengetahui keberadaan Arin. Langkah itu semakin dekat, dan dibukanya pintu lemari itu, pakaian itu telah tiada. Rafa terdiam, dan rahangnya mengeras, ia lalu melempar buket bunga itu hingga terpental ke dinding, kelopak bunga itu berserakan di lantai. Rafa lalu mengelua