12. DUA GADIS ANEH.

969 Kata
DUA GADIS ANEH. Lucas segera menghentikan tatapan tajamnya dari Ivory saat Ivory memutuskan kontak mata mereka, Lucas memilih mengaktifkan alat di telinganya mengetuknya dua kali dan ia menghubungi Arnold. Setelah sambungannya terhubung dan ia bisa mendengar suara Arnold, Lucas segera bicara apa yang menjadi tujuan utamanya menghubungi Arnold. "Dimana kau?" tanya Lucas. "Aku masih di ballroom, Sir. Masih membereskan sisa pesta," balas Arnold. "Apa kau salah satu pelayan dari hotel?" "Bukan." "Lalu kenapa kau membantu mereka?! Segera kerjakan yang lain!" "Em oke, apa?" "Kau ke sini sekarang, ada hal yang ingin aku perintahkan untukmu!" "Baiklah kau dimana?" "Akan aku bagi lokasi ku." "Baiklah." Lucas mematikan sambungan teleponnya dan ia menekan sebuah tombol di sisi jam tangannya hingga terlihat layar hologram di atasnya dan Lucas segera mengirimkan lokasinya pada Arnold karena memang semua anggota penting dari jaringan mafianya memiliki jam tangan itu untuk memudahkan mereka jika ada masalah atau keadaan genting yang sekiranya membutuhkan bantuan orang lain. Setelah mengirimkan lokasinya Lucas kembali membalikkan tubuhnya dan menatap kedua gadis yang masih saja berbicara mengenai pernikahan paksa yang ia perintahkan. "Lalu? Kau menikahinya hanya karena kau tak sengaja menabraknya?" tanya Bella diangguki oleh Ivory. "Ya, padahal jika kau ingin tau Bella. Aku bahkan belum mandi," ucapnya dengan suara yang dikecilkan. Tapi karena telinga Lucas yang begitu tajam jadi ia bisa mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan oleh Ivory. Dan Lucas hanya mampu menggelengkan kepalanya dan merutuk tanpa suara. "Jorok!" "Astaga dasar pria tak tau rasa malu! Bisa-bisanya dia memaksa seorang gadis untuk dinikahi ! Sedangkan kenal saja belum!" desis Bella yang terdengar ke telinga Lucas. "Desisan mu nyatanya bisa aku dengar dengan jelas Nona Bella," sindir Lucas tapi Bella hanya menolehkan kepalanya dan mengangkat kedua bahunya sekejab. "Syukurlah berati telinga mu itu bisa berfungsi dengan baik, jadi di dalam hidupmu hanya otak mu saja yang tak berfungsi dengan baik dan benar." Bella berucap dengan nada datar seakan ia mengatakan hal yang sebenernya tapi Lucas yang mendengar hal ini tampak menahan amarah dan Ivory yang melihat wajah Lucas yang berubah pun langsung menatap Lucas dan memelototi suaminya itu agar menjaga batasan dan tidak menakuti sahabatnya! Enak saja si Lucas ini, sudah merusak masa depannya apa ia masih harus mengancam sahabatnya?! Kan itu mind blowing! "Jangan mengancam sahabatku!" desis Ivory tepat di telinga Lucas. Membuat Lucas terdiam dan menolehkan kepalanya menatap wajah datar Ivory. "Berani mengancam?" tanyanya dengan alis yang terangkat satu. "Ya tentu!" balas Ivory di luar dugaan Lucas. Lucas hanya mampu menghela napasnya sungguh dua wanita bodoh di depannya ini berhasil menghancurkan emosinya. Well, sebenarnya bukan ulah mereka saja dan kembali lagi ini berawal dari kaburnya Moonlight dengan si biadab Bright yang membawa lari calon istrinya! Sialan! "Apa?" tanya Ivory kala kedua mata mereka bertemu selama beberapa detik, tapi Ivory mengartikan itu sebagai tatapan ancaman yang di layangkan Lucas kepadanya. "Dasar dua wanita aneh!" rutuk Lucas. Tak lama yang ditunggu pun akhirnya datang, Arnold datang dan mendekati Lucas. "Ada apa Sir?" tanyanya sopan dan formal karena di sini ada Ivory dan juga gadis yang menjadi bahan ancaman untuk Ivory menikahi Lucas, yang Arnold kenali bernama Bella. "Siapkan kendaraan kita akan pergi dari hotel dan kota ini!" titah Lucas tegas tapi hal itu membuat Bella dan Ivory saling pandang. "Apa yang kau maksud dengan 'kita' itu mencangkup aku dan Bella?" tanya Ivory lembut. "Hanya kau," balas Lucas singkat. "Apa?! Kita ini satu paket!" sentak Bella tak terima. "Kau akan kembali ke rumah mu dan aku pastikan kau selamat sampai tujuan karena kau akan diantarkan oleh orangku," ucap Lucas membuat Bella membelalakkan matanya dan rasa-rasanya rahangnya sudah jatuh ke tanah akibat dari ucapan tak ada rencana dan tak ada persetujuan darinya oleh Lucas. "Hell kata siapa aku akan pulang?! Aku akan menemani Ivory! Kau pikir aku tak khawatir keadaannya?! Kau pikir aku akan biarkan kau menyiksa sahabat terbaik ku ini?! Tak akan aku biarkan jika kau ingin tau itu Tuan Lucas yang terhormat!" sentak Bella berani pada Lucas. "Benar! Apa yang dikatakan oleh Bella benar, kita tak bisa dipisahkan jika kau ingin membawaku maka kau juga harus membawa Bella karena itu memang keharusan dan kewajiban!" timpal Ivory terhadap kata-kata Bella sebelumnya. Arnold terdiam menatap Bella dan Ivory bergantian, kenapa kedua gadis di depannya ini begitu sangat kompak? "Dia ini memang aneh!" rutuk Lucas dengan bisikan pada Arnold. Arnold menolehkan kepalanya menatap Lucas dan ia menyatukan alisnya sedikit tak mengerti dengan yang diucapkan oleh Lucas tapi sedetik setelah itu ia mengerti dengan yang dimaksudkan oleh Lucas karena ia melihat Bella dan Ivory tampak berbicara tanpa suara yang berjalan lumayan lama apalagi ekspresi keduanya yang tampak berbeda setiap kata yang mereka tak keluarkan suaranya. Arnold pun tak mengerti sebenarnya apa yang dibicarakan oleh kedua gadis di depannya ini, apa keduanya itu memiliki bahasa lain yang tak dimengerti oleh manusia norm atau bagaimana? "Look!" titah Lucas pada Arnold. Dan Arnold pun mengangguk mengerti dengan yang diucapkan oleh sang Boss. Karena memang hal itu sangat aneh untuk Arnold. "Aku tak mau!" "Sama aku juga tak mau Ivory, tapi bagaimana caranya menolak pria itu!" "Sial aku sangat bingung Bella! Aku tak mau pergi dengannya kau tau kan wajahnya saja begitu menyeramkan aku takut sekali!" "Aku tak bisa meminta bantuan polisi karena kau juga istrinya Ivory aku juga bingung harus bagaimana ini," balas Bella seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia juga tak tau bagaimana caranya membantu sahabatnya ini. Ya, mereka sering berbicara dan mengobrol tanpa mengeluarkan suara hanya modal meneliti pergerakan bibir mereka. "Hentikan! Kau pergi dengan anak buah ku, dan kau Ivory ikut aku! Aku tak terima penolakan dalam bentuk apapun kau paham?!" sentak Lucas yang tak tahan lagi dengan keanehan dua gadis di depannya ini. Sungguh itu sangat menjengkelkan bagi Lucas! "Turuti saja Nyonya," ucap Arnold membuat Ivory terdiam sebelum ia menatap Bella. "Aku rasa aku harus ikut dengannya Bella," lirih Ivory tanpa pembelaan dan alasan. "What?!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN