MENIKAH.
" Ivory Hazelton, aku mengambil engkau menjadi seorang istri, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita,, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus." Ivory terdiam sesaat setelah kalimat yang diucapkan dengan lantang oleh Lucas terdengar menyambut di telinganya.
Jujur saja Ivory masih belum bisa meredakan rasa kagetnya sesaat setelah Lucas mengambil tangannya dan memulai proses pernikahan mereka dan kini tinggal giliran Ivory untuk menyatakan janji sucinya. Lucas yang merasa Ivory hanya diam pun segera menggenggam lebih kencang tangan Ivory hingga sedikit membuat Ivory meringis tapi ia dapat dengan cepat menormalkan ekspresi wajahnya hingga tak menampilkan ekspresi kesakitan meski tangannya masih terasa nyeri karena genggaman Lucas yang kencang.
"Go on!" desis Lucas tanpa mengucapkan kalimatnya tapi di mengerti oleh Ivory dengan jelas dan gadis itu pun mengangguk.
Ivory menghela napasnya sejenak sebelum ia berucap dengan lembut. "Lucas, aku mengambil engkau menjadi seorang suamiku, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit. Untuk selalu saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang sangat tulus," ucap Ivory membuat Lucas tampak menyunggingkan senyum miringnya menatap Ivory.
"You can kiss your bride," ucap sang pendeta dan Lucas pun mengangguk mengerti dengan yang diucapkan oleh sang pendeta. Meski bisikkan dari para tamu tak juga berhenti dimulai saat Lucas berucap nama Ivory yang tentu sangat jauh berbeda dari undangan yang para tamu terima, bukan Moonlight tapi Ivory, itu sangat mencurigakan. Namun, Lucas tak ambil pusing yang jelas ia tak ingin mengotori wajahnya sendiri dan dipermalukan di hari pernikahannya oleh ulah Moonlight jadi dia akan lakukan apapun untuk terus membuat image-nya tetap baik termasuk menikahi Ivory yang nyatanya tak pernah ia kenal sebelumnya.
Sedangkan Ivory tampak terkejut saat tangan besar Lucas mendekati wajahnya dan membuka veil yang terpasang indah di depan wajahnya, hingga saat Lucas benar-benar menyingkap kain veil dari wajah Ivory dan semakin membuat Lucas terpana akan kecantikan Ivory hingga tanpa sadar pria itu mengecup sangat lembut bibir Ivory yang terasa manis. "Sweet," bisik Lucas tepat setelah ia memutuskan kecupannya di bibir Ivory.
Sementara Ivory yang tampak belum bisa mengendalikan dirinya langsung memerah malu, wajahnya sudah sama seperti kepiting rebus dan ia yakin ia tak bisa menahan rona merahnya yang menjalar di wajahnya. Ciuman yang Lucas berikan berhasil membuat degub jantung Ivory tak tenang. Bagaimana bisa ia tak tenang, tentu karena Ivory tak pernah dekat dengan pria bahkan ciuman yang diambil oleh Lucas adalah ciuman pertamanya oleh karena itu Ivory tak mampu bertindak banyak selain memejamkan matanya dan merasakan yang Lucas rasakan dan saat kejadian itu terhenti. Ivory baru membuka matanya dan menatap manik Lucas yang gelap tanpa ada kelembutan di matanya yang tajam, dan entah mengapa Ivory sedikit takut mendapati tatapan seperti itu dari Lucas ia merasa terintimidasi oleh tatapan yang Lucas lemparkan untuknya.
Dan benar saja dugaan Lucas, setelah ia membuka veil dari wajah Ivory semua tamu undangan semakin membisikkan kata-kata yang bisa di dengar jelas oleh Lucas maupun Ivory sendiri. Diantaranya bertanya mengapa mempelai wanitanya bisa berbeda dari yang Lucas katakan, kenapa juga ini terjadi secara tiba-tiba. Tapi Lucas hanya bisa diam dan menatap semua tamu dengan mata tajamnya, hatinya masih meradang karena tingkah laku Moonlight yang berakhir menjebaknya dengan gadis yang sama sekali tak ia kenal, Ivory juga korban tapi Lucas egois karena ia tak ingin kalah dalam permainan ini ia pria yang kuat dan semua orang tau kuasanya dan ini adalah penghinaan besar oleh karena itu Lucas akan lakukan apapun untuk melindungi image-nya termasuk dengan menjebak dan memenjarakan Ivory di bawah kuasanya.
Ivory masih diam tapi Lucas segera meraih pinggang Ivory dan membisikkan kalimat di depan telinga Ivory. "Jangan senang dan bangga dulu atas pernikahan ini Ivory, karena kau tai dengan jelas kau akan terpenjara denganku selam pernikahan ini berlangsung," bisik Lucas di depan telinga Ivory.
Ivory yang semula tak dapat mengendalikan fokusnya perlahan mulai tersadar, ia menolehkan kepalanya hingga wajahnya amat dekat dengan wajah Lucas, bahkan Ivory masih bisa merasakan deru napas Lucas yang menerpa hangat di wajahnya. "Aku tak peduli apapun yang kau katakan itu Lucas, karena nyatanya aku adalah istri mu kau paham itu?"
Lucas terdiam dengan alis yang menaut, apa tak ada kesan takut sama sekali yang gadis ini rasakan saat berdiri di sampingnya? Kenapa Ivory tampak begitu sangat tenang bahkan gadis di sampingnya ini masih bisa tersenyum manis menatap para tamu yang bertepuk tangan untuk pernikahan mereka. "Apa kau tak takut pada suami mu sendiri?" bisik Lucas lagi.
Dan kali ini Ivory menolehkan kepalanya menatap tajam pada Lucas dan ia menggelengkan kepalanya cepat. "Kau salah orang ingin dinikahi jika kau ingin ditakuti, Lucas. Karena terbayang untuk ku takut padamu saja tidak ada, jadi jangan harap aku takut dan tunduk padamu, karena konsep pernikahan adalah berjalan bersama bukan aku berjalan di bawah telapak kakimu, paham kan suami ku tercinta?" bisik Ivory balik diiringi dengan senyum miringnya.
Sinting, hanya kata itu yang bisa Lucas berikan untuk menggambarkan Ivory, karena selama Lucas bermain dan mengenal wanita tak ada di antara mereka yang berani seperti ini kecuali Moonlight dan si Ivory ini. Tentu jika Moonlight berani padanya karena Lucas begitu mencintai Moonlight jadi Lucas-lah yang tunduk di bawah Moonlight karena rasa cintanya itu. Tapi berbeda halnya dengan Ivory yang bahkan baru ia kenali beberapa jam yang lalu, dan gadis ini sudah berani menasihatinya! Sialan!
"Apa? Kenapa menatapku seperti itu? Kau lapar? Aku bisa ambilkan beberapa makanan untuk kita, karena aku tau malam ini kau pasti menginginkan sesuatu," Ivory menggantungkan kalimatnya ia menatap Lucas dengan tatapan penuh arti.
Lucas yang mendengar ucapan Ivory pun langsung menatap wajah polos gadis yang sudah berstatuskan sebagai istrinya ini dengan alis yang terangkat satu. "Apa maksudmu? Sesuatu apa?" tanya Lucas spontan.
"Tenanglah, aku tak akan membunuhmu dengan menaruh racun di kopi mu jadi tenang dan kendalikan wajahmu, hanya saja aku tau kau pasti menginginkan sesuatu dari pernikahan ini kan?" Lucas masih setia dalam diamnya ia masih menunggu ucapan selanjutnya yang akan dikatakan oleh Ivory.
"A romantic first night?"