"Lu nggak pa-pa, Vi?" Tara cemberut. Alisnya bertaut. Kesal karena setelah beberapa saat Vian tak juga menjawab pertanyaannya. Dan ini sudah yang kesekian. Tara menoleh pada Vian yang duduk memeluk Teddy bear yang dibelikannya beberapa bulan yang lalu. Alis brown Tara semakin menukik melihat senyum yang terpancar di bibir merah alami sahabatnya. Cemas, Tara meraba dahi Vian. Mungkin saja kan Vian masih demam setelah kejadian buruk yang dialaminya tadi siang. "Lu sehat kan, Vi?" Vian memutar mata kesal. Entah ini sudah pertanyaan keberapa yang diajukan Tara. Lagipula, pertanyaan macam apa itu. Tentu saja dia sehat, dia baik. Hanya demam sedikit. Itu pun tidak berlangsung lama. Dia hanya syok saja atas tindakan bully Cindy dan kedua temannya padanya tadi pagi. Sekarang, dia sudah tidak ap