BAB 12. RinduMalam semakin larut ketika Ghea masih telungkup di kasurnya sambil memandang ponsel. Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul dua pagi. Mata Ghea bahkan nyaris menutup karena kantuk. Mendesah, Ghea mengubah posisinya menjadi berbaring. Dipeluknya boneka sapi yang ia beli dua minggu lalu sambil lagi-lagi—memandangi ponsel. Sudah sehari berlalu. Kenapa Zebra tak kunjung memberi kabar? Apa pria itu sudah sampai tujuan? Apa dia baik-baik saja? Ghea... benar-benar khawatir. Dan baru kali ini dirinya mencemaskan orang lain sampai sedalam ini. Padahal sebelum Zebra masuk ke kehidupannya lagi, Ghea tak pernah merasa posesif seperti sekarang. Dulu Ghea menganggap Zebra sebagai seorang idola yang hanya bisa ia kagumi dari jauh. Ikut senang ketika ia bahagia, dan cukup tah