“Pak Dino!” Panggilan itu membuat Dino tersadar dari lamunannya. “I-iya.” Dino tersenyum menatap salah satu karyawan yang kini berdiri di depan meja kerjanya itu. Karyawan perempuan itu meletakkan sebuah berkas yang ia bawa. “Ini laporan yang tadi Bapak minta. Saya juga sudah meminta mereka me-review ulang kembali soal wacana pembaruan sistem kinerja karyawan sesuai arahan Pak Dino.” Dino mengangguk. “Baik. Kamu boleh pergi.” “Permisi, Pak.” Setelah sang karyawan pergi, Dino mengembuskan napas panjang, lalu menyapu wajahnya dengan telapak tangan. Sekujut tubuhnya terasa sangat letih. Lehernya terasa berat. Berhari-hari belakangan ini Dino sangat sibuk sekali. Ada begitu banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Dan ketika pekerjaan itu belum selesai, pekerjaan baru sudah datang d