"T-TANTE ...!?" Rahma melotot kaget. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Sejenak ia merasa ragu. Ditatapnya sekali lagi wanita dengan setelan modis dan bau parfum yang semerbak itu. Rahma merasa tidak yakin, namun ia juga tidak mungkin salah. "I-ini beneran Tante Retta, kan?" pekik Rahma lagi. Margaretta yang masih syok itu pun juga terhenyak. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Rahma di tempat seperti itu. Margaretta tampak gugup. Ia awalnya juga berencana mengelak, tapi Rahma kembali berbicara. "Tante ke mana aja selama ini? Aku masih terus mengunjungi flat Tante berulang-ulang berharap Tante sudah ada di rumah." Margaretta meneguk ludah, lalu kemudian ia memaksakan bibirnya untuk tersenyum. "Sudah cukup lama juga, ya," tukas Margaretta. "Sangat lama sekali