Dan setelah hari itu... Kehidupan Aya di SMA Sanjaya tidak lagi tenang. Ia mulai dibully oleh teman-teman sekelasnya. Mereka sangat gemar mancaci Aya, menghinanya dan juga menjadikan Aya sebagai bahan olok-olok dan candaan. Aya tidak bisa lagi menghindar seperti sebelumnya. Tidak ada satu pun yang memperlakukannya dengan baik. Semua mata selalu menatap rendah padanya. Aya seperti tidak mempunyai harga diri sama sekali. Ia menjadi target pem-bully-an dan tidak ada yang peduli. Suatu hari Aya pernah disiram dengan seember air saat keluar dari toilet. Suatu ketika ia pernah juga dilempar dengan bola saat melintas melewati lapangan. Ada juga yang secara terang-terangan mempermainkan Aya. Tidak sampai di situ saja. Sebagian anak-anak mulai menjadikan Aya sebagai kacungnya. Mereka menyuruh