Dino melirik jarum arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Malam ini ia terlihat gagah dalam setelan tuxedo berwarna cokelat tua. Rambutnya disisir rapi dan tampak mengkilat. Penampilan Dino dari ujung kaki hingga kepala tampak sempurna. Malam ini ia harus memenuhi keinginan sang ibu lagi untuk bertemu dengan gadis lainnya. Suasana lantai tiga di restoran itu sunyi dan lengang. Karena Margaretta memang sudah mem-boking seluruh lantai itu khusus untuk Dino dan gadis yang akan ia temui. Padahal hari ini Dino berencana ingin beristirahat setelah pulang dari kantor. Tapi kemudian Margaretta langsung memaksanya untuk mendatangi kencan buta yang sudah dijadwalkan tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Dino menuang anggur putih itu ke gelasnya, rekan kencannya kali ini sudah terlambat lebih